LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
“PINOPHYTA”
(CYCADOPSIDA, CONIFEROPSIDA DAN
GNETOPSIDA)
Waktu : Selasa, 08 Arpil 2014

Disusun Oleh
Nama :
Deden
Apriandi
NIM :
1413163062
Kelas/ Semester :
Biologi- A/ IV
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten
Praktikum : - Ali Nurdin
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI IPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2013/2014
MAGNOLIOPHYTA ( SUBCASSIS MAGNOLIDAE DAN
MAMALIDAE)
A. Tujuan
1) Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis Magnolidae
dan subclassis Hamamelida
2) Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang
termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Magnolidae dan Subclassis
Hamamelidae.
B. Dasar Teori
Magnoliophyta disebut juga angiospermae yang merupakan kelompok tumbuhan
yang bijinya terbungkus oleh daging buah atau disebut berbiji tertutup.
Tumbuhan ini memiliki bunga sejati dengan bakal biji yang terletak di dalam
bakal buah. Subclassis Magnolidae mempunyai delapan ordo, 39 family, dan 11.000
spesies. Delapan ordo yang termasuk kedalam magnolidae yaitu magnoliales,
Laurales,Piperales, Aishtholociales, Illiciales, Nymphales, Ranuculales, dan
papaverales. Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat
perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai
perhiasan yang terdiri atas kelopak ( kaliks ) dan mahkota ( korolla ). Alat
reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak
sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum ) . putik ada yang
hanya tersusun dari satu daun buah (karpel ) tetapi ada juga yang terbentuk
dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa
karpel yang bersatu . biji terdapat di dalam ovarium (Gembong, 2010: 75)
Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae ) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64
ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida
mempunyai 19 ordo , 65 familia, kurang lebih 50.000 species. (conqruist,1981 :
2)
Catatan fosil memperlihatkan bahwa angiospermae diperkirakan muncul pada awal periode cretaceus ( kurang lebih 130 juta tahun yang lalu ). Angiospermae yang hidup pada periode itu di perkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukuran kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjala. Ciri polen dan daun yang seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angiospermae, yaitu magnoliidae. Kelas magnoliopsida (dicotilodenae ) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3 . embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu
Catatan fosil memperlihatkan bahwa angiospermae diperkirakan muncul pada awal periode cretaceus ( kurang lebih 130 juta tahun yang lalu ). Angiospermae yang hidup pada periode itu di perkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukuran kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjala. Ciri polen dan daun yang seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angiospermae, yaitu magnoliidae. Kelas magnoliopsida (dicotilodenae ) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3 . embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu
·
Magnoliidae
·
Hamamelidae
·
Caryophillidae
·
Rosidae
·
Asteriade
Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam . misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga , begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam. misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga, begitu juga pada karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal. Mempunyai tipe bunga yang apocarpus, selalu polypetal atau apetal. Secara umum tumbuhan ini mempunyai perianthium yang jelas, biasanya dengan jumlah butiran serbuk sari di tengah, binucleate dan sering uniaperturate atau turunannya, ovul bitegmic, biji dengan embrio yang kecil, tetapi terkadang besar, dan tereduksi atau tanpa endosperm, kotiledon jarang lebih dari dua, tumbuhan sangat sering mengakumulasi bendylisquinoline atau aporphine alkaloid (Kimball,199:97).
Classis Magnoliopsida
terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini
hanya 2 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Subclassis
Magnoliidae
Subclassis ini
terdiri dari 8 ordo, 39 famili, dan 12.000 spesies. Habitus dari subclassis ini
sangat beragam, mulai dari pohon yang berkayu sampai herba. Beberapa famili
pada subclassis ini adalah Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Piperaceae, dan
Nymphaceae.
a. Magnoliaceae
Famili ini memiliki
ciri, habitus berupa pohon dan semak, stipula besar dan kadang-kadang membentuk
ochrea, memiliki banyak stamen dan ovarium yang tersusun spiral, perianthium.
Contoh spesiesnya adalah Michelia champaca dan Michelia
grandiflora.
b. Annonaceae
Anggota famili ini
memiliki habitus berupa pohon atau perdu. Kaliks dan korolanya berjumlah
kelipatan 3 dengan kaliks tersusun dalam 2 lingkaran. Contohnya adalah Annona
muricata (sirsak), Cananga odorata. Kegunaan dari beberapa
anggota famili ini adalah sebagai buah-buahan.
c. Lauraceae
Habitus berupa pohon
dan perdu aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula,
spika, racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana (alpukat).
d. Piperaceae
Anggota famili ini
umumnya memiliki daun berbentuk jarum, batang berbuku, dan memiliki bau
aromatis. Perbungaan berupa spika dengan ukuran bunga yang kecil. Contohnya
adalah Piper bettle (Sirih) yang digunakan sebagai bumbu masak
dan Sasaladaan (Peperomia pellucida).
e. Nymphaceae
Famili ini terdiri
atas tumbuhan air yang bergetah, terapung dalam air, dan memiliki daun tunggal.
Contoh tumbuhannya adalah Nymphaea nouchali(teratai) yang merupakan
tanaman hias.
2. Subclassis
Hammamelidae
Subclassis ini
terdiri atas 11 ordo, 24 famili dan 3400 species, namun yang akan dibahas hanya
2 famili dari 2 ordo yang berbeda:
a.
Moraceae
Famili Moraceae
termasuk pada ordo Urticales. Famili ini memiliki ciri, stipula besar, bunga bebentuk
bongkol, cawan, piala. Selain itu, biasanya tumbuhan ini memiliki getah, contoh
spesiesnya adalah Ficus benjamina(beringin), Ficus elastica, Artocarpus
altilitis dan Artocarpus heterophyllus. Tumbuhan anggota
famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh dan sebagai makanan
(Morus alba).
b. Casuarinaceae
Famili Casuarinaceae
merupakan anggota ordo Casuarinales. Ciri-ciri famili ini adalah daun
termodifikasi seperti sisik, daunnya tersusun secara berkarang, bunga
uniseksual, dan memiliki biji yang bersayap. Contoh tumbuhannya adalah Casuarina
equisetifolia (cemara laut). Sebagian besar suku
ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama,
termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik meliputi sekitar 70
spesies tumbuhan. Cemara sendiri merupakan tetumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar
kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya
pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai
bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut,
kecil dan kemerah-merahan (Campbell, 2008: 213).
C. Alat dan Bahan
Alat :
·
Lup
·
Sillet / Cutter
·
Alat tulis
Bahan :
·
Family Magnoliaceae : Kenanga ( Michelia alba)
·
Family Anonaceae : sirsa katau sarikaya (Annona muricata)
·
Family Piperaceae: sirih (Piper betle), Sasaladahan (Peperomia
pellucida)
·
Family Lauraceae: alpuket (Persia americana)
·
Family Moraceae : Nangka (Artocarpus heterophyllus), karet munding
(Ficus elastica)
·
Family Nhymphaceae : teratai bunga
putih (Nymphae nouchali), teratai bunga ros atau ungu (Nymphae
heterpphyllus)
D. Langkah Kerja
1.
Diamati setiap spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk / segi penampang melintangnya.
2.
Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan
tepian daunnya.
3.
Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan
bunga, dan simetri bunganya.
4.
Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu : Corolla, Calyx,
perogonium, Stamen dan pisitilim.
5.
Digambar bagian-bagian tumbuhannya yaitu : percabangan tumbuhan,
perhatikan pula letak stipulanya, penampangmemanjang bunga, stamen dan
isitilum, serta diberi nam bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kali ini
bertujuan untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada
Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis Magnolidae dan subclassis Hamamelida
dan Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Magnolidae dan
Subclassis Hamamelidae. Spesies pertama yang diamati dari family Mahnolioceae
yaitu bunga kenanga (Cananga odovata) Klasifikasi
Kingdom
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Class
Magnoliopsida
|
Family
Annonaceae
Genus Cananga
Species Cananga odorata
Kenanga
(Canangium odoratum) adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter 0,1-0,7
meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenangan mempunyai batang yang getas
(mudah patah) pada waktu mudanya. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter.
Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon
dengan susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar
daun dengan mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna
hijau. Susunan bunga tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga
beraroma harum dan khas. Di pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik
bunganya. Tumbuhan liar yang kini mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah
dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter di atas permukaan laut. Pohon
bunga kenanga ini batangnya simpodial, berbentuk bulat, jenis daunnya tunggal,
letak daunnya tersebar, bentuk daunnya memanjang, pertulangan daunnya menyirip,
tepi daunnya bergelombang, ujung daunnya runcing serta pangkal daunnya
membulat. Pada bagian bunganya macm bunganya tunggal, simetri bunganya
zygomoyif, mahkotanya berjumlah 6 dan berwarna kuning, sedangkan kelopaknya
berwarna hijau dan jumlahnya ada 3, putikya ada di tengah, distribusi seksnya
monocieus. Manfaat bunga kenanga dapat digunakan
untuk perawatan tubuh karena aromanya yang harum. Dapat pula dijadikan untuk
membuat parfum dan bahan kosmetik lainnya. Kenanga juga berkhasiat untuk obat
pembersih sehabis melahirkan, obat sesak nafas dan bronchitis, serta obat
malaria (Anonim, 2010)
Spesies kedua
yang di amati yaitu pohon srikaya atau sirsak,yang kalsifikasinya adalah:
|
|
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata .
Tumbuhan ini berbentuk
pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan
kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh
cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar. Memiliki daun berbentuk
jorong (ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis)
dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun
tebal dan kaku seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing
daun ujung daun tumpul (obtusus), Pohon ini bermanfaat karena daunnya
bisa untuk mengobati batuk, rematik, mual, luka dan kanker. Buah sirsak untuk
mengobati sakit kuning, disentri, kencing batu, dan hypertension. Sirsak (Annona
Muriata) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan.Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya.
Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah
yang cukup berair. Morfologi : Daun sirsak berbentuk bulat telur agak tebal dan
permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian
bawahnya mempunyai warna yang lebih muda. akar buah sirsak berupa akar
tunggang, mempunyai batang berkayu dan dapat hidup menahun bunga tunggal dalam
berkas 1-2 berhadapan / disamping daun mahkota daun mahkota segitiga, berbentuk
majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak
dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis, biji dalam satu
buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat dan rata-rata tumbuhan
ini umurnya tahunan (Gembong, 2010:77).
|
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
Berdasarkan hasil pengamatan, habitus sirih berupa perdu yang memanjat ke atas.
Percabangannya monopodial serta segi penampang batang bulat. Daunnya tunggal,
filotaksis berseling, bentuk daun kordatus, pertulangan daun menyirip
melengkung, tepi daun bergelombang namun terlihat seperti rata jika dilihat
dari kejauhan. Ujung daun meruncing dan pangkal daunnya berlekuk seperti
jantung. Bunga sirih majemuk, berbentuk bulir, berkelamin satu, ada pula yang
berkelamin dua. Tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, bakal buah
duduk. Kepala putik dua sampai tiga, pendek, putih, atau putih kekuningan.
Buahnya buni, bertangkai pendek, panjang bulirnya antara 12-14 cm. Jika bulir
tersebut mash muda berwarna kuning kehijauan, namun jika sudah tua warnanya
hijau. Biji sirih kecil, berwarna coklat. Manfaat Sirih bila dicampur dengan jambe, dan
kapur digunakan untuk menyirih. Daun, akar dan bijinya juga digunakan untuk
obat. Daunnya digunakan untuk mengobati sakit perut, untuk obat kumur, obat
cacing, dan mengandung obat perangsang. Daun yang sudah direbus digunakan untuk
mencuci luka, dan luka memar dan juga digunakan sebagai obat pada ibu yang
habis melahirkan atau wanita yang keputihan. Daunnya juga digunakan untuk
mencegah mimisan hidung. Sirih dapat digunakan sebagai bahan pestisida
alternatif karena dapat digunakan/bersifat sebagai fungisida dan bakterisida.
Senyawa yang dikandung oleh tanaman ini antara lain profenil fenol (fenil
propana), enzim diastase tanin, gula, amilum/pati, enzim katalase, vitamin A,B,
dan C, serta kavarol. Cara kerja zat aktif dari tanaman ini adalah dengan
menghambat perkembangan bakteri dan jamur. Sirih memiliki kandungan phenol dan
Chavicol. Chavicol ini memberikan bau khas sirih dan memiliki daya pembunuh
bakteri 5 kali dari phenol biasa ( Anonim,
2010)
Spesies
keempat yang diaamati yaitu sasaladahan atau nama ilmiahnya yaitu Peperomia
pellucida, sasaladahan ini berasal dari family piperacea sama seperti sirih
sehingga morfologi keduanya juga hampir mirip. Klasifikasi Sasaladahan yaitu:
Kingdom : Plant
|
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Piperales
Famili
: Piperaceae
Genus : Peperomia
Spesies : Peperomia pellucida
Berdasrkan hasil pengamatan Sasaladahan ini batangnya herba,
simpodial, berbentung bulat simetris, daunnya majemuk dengan letak daunnya
tersebar, pertulangan daunnya menyirip, tepi daunnya rata, ujung daunnya
meruncig, pangkal daunnya berlekuk, bunga bulir atau majemuk, perbungaanya
resemosha, untuk alat kelaminnya sebenarny ada akan tetapi tidak terlihat
karaena sangat kecil dan bentuknya sukar dibedakan. Sasaladahan ini memiliki
jenis akar serabut. Ukuran pohonnya 15 sampai 45 cm. Batangnya sukulen (berair), cerah, berdaging, demikian pula daunnya yang agak tebal tapi lunak Biasanya tumbuh sepanjang waktu di
bagian agak teduh dan lembap. Ia dikenal diAsia dan Amerika. Tumbuhan ini
sangat mudah tumbuh dan menghasilkan banyak biji (Anonim,2010).
Seluruh bagiannya dapat dimakan, tetapi kebanyakan dikenal dari
manfaat pengobatannya. Efek farmakologinya adalah sebagai
analgesik (pengurang rasa sakit) dan antiradang (antiinflammatory),
diduga terkait dengan efeknya pada sintesis prostaglandin pada tubuh manusia.
Sasaladahan diketahui pula memiliki efek
antibiotik spektrum luas, ditunjukkan pada pengaruhnya dalam menekan Staphylococcus
aureus, Bacillus
subtilis, Pseudomonas
aeruginosa, andEscherichia coli[2]. Ekstrak daun
keringnya dalam kloroform diketahui
menghambat fungi Trichophyton mentagrophytes.
Spesies selanjutnya yang diamayi yaitu dari Family Nymphaea yaitu
teratai ungu dan teratai putih, teratai bunga putih ini klasifikasinya adalah:
|
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea alba
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea alba
Berdasarkan hasil pengamatan, habitus teratai herba, simpodial,
segi penampang bulat. Daun teratai tunggal, filotaksis tersebar, bentuk daun
bulat, pertulangan daun menyirip, tepi daun bergelombang, ujung daun membundar,
dan pangkal daunnya berbentuk seperti jantung (kordatus). Bunga teratai
tunggal, simetri aktinomorf. Kelopak bunga teratai berjumlah 4, bagian bawah
berwarna hijau dan bagian atasnya berwarna putih. Tenda bunga berjumlah
17, mahkota bunganya berjumlah 20
berwarna putih dengan tipe monadeltus. Terdapat benang sari dan putiknya.
Adapun distribusi seks dilakukan secara anemogami. Manfaat bunga teratai
adalah memperindah perairan, Sebagai
obat diare, Sebagai tempat melekatkan telur ikan pada kolam atau danau,
Submerged, emergent/feathery (sebagian kecil muncul di permukaan)
(Campbell,2008:2019)
Spesies selanjutnya tyang diamati yaitu terati ungu, yang memilki
klasifikasi:
|
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo
: Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouectiali
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouectiali
Ciri morfologi yang dimiliki teratai bunga ros atau teratai ungu
ini sama saja denagn terati putuh yang
membedakannya hanyalah warna mahkotanya saja. habitus teratai herba, simpodial,
segi penampang bulat. Daun teratai tunggal, filotaksis tersebar, bentuk daun
bulat, pertulangan daun menyirip, tepi daun bergelombang, ujung daun membundar,
dan pangkal daunnya berbentuk seperti jantung (kordatus). Bunga teratai
tunggal, simetri aktinomorf. Kelopak bunga teratai berjumlah 4, bagian bawah
berwarna hijau dan bagian atasnya berwarna putih. Tenda bunga berjumlah 10
mahkota bunganya berjumlah 15 berwarna putih dengan tipe monadeltus. Terdapat
benang sari dan putiknya. Adapun distribusi seks dilakukan secara anemogami.
Manfaat bunga teratai adalah memperindah
perairan, Sebagai obat diare, Sebagai tempat melekatkan telur ikan pada kolam
atau danau, Submerged, emergent/feathery (sebagian kecil muncul di permukaan).
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan spesies yang diamati dari family Moraceae yaitu Artocarpus heterophyllus atau sering disebut denagn nangka dan klasifikasinya adalah:
|
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Berdasarkan hasil
pengamatan, dari segi batang habitus berupa pohon. Pohon nangka umumnya sedang,
sampai sekitar 20 meter tingginya,walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang
simpodial dengan segi penampang yang bulat silindris. Nangka memiliki getah
yang putih pada bagian seluruh tubuhnya. Daun nangka tunggal, filotaksis
tersebar, bentuk daun bulat telur terbalik hingga lonjong memanjang.
Pertulangan daunnya menyirip, tepi daun sedikit undulates karena dari kejauhan
terlihat seperti rata. Ujung daun kuspidatus dan pangkal daunnya petiolatus.
Daun nangka yang masih muda biasanya terletak di atas dengan warna yang hijau
muda. Sedangkan daun tuanya terletak di bawah daun yang muda, memiliki warna
hijau tua. Bunga nangka tunggal dengan perbungaan rasemosa (spadiks). Adapun
simetri bunganya aktinomorf beraturan/ radial. Perbungaan nangka muncul pada
ketiak daunnya. Nangka tidak memiliki perhiasan bunga berupa mahkota dan
kelopak. Namun tenda bunganya menyerupai sepal (Sepalous). Alat-alat
kelamin bunga nangka benang sari monodelfus denga susunan yang didimus.
Sedangkan putiknya unikorpus. Distribusi seksnya dibantu dengan angin atau
biasa disebut dengan istilah anemogami.
Nangka memiliki brachtea yang terletak pada batangnya. Bunganya berumah satu.
Alat kelamin jantan dan betina dari tumbuhan nangka berada dalam satu tumbuhan.
Buah nangka sebenarnya adalah tangkai bunga yang tumbuh menebal,berdaging, dan
bersatu dengan daun-daun bunga membentuk kulit buah. Daging buah nangka umumnya tebal berwarna kuning
, kuning pucat,kuning kemerah-merahan atau jingga. Buah nangka
beraroma harum yang berasal dari kandungan senyawa etil butirat. Cara
mengembangbiakkan nangka bisa dengan metode cangkok. Yaitu pengembangbiakan
tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar
akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut
sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Keuntungan dari tanaman yang
dikembangbiakan dengan mencangkok, selain cepat berbuah juga sifat keturunannya
sama seperti induknya nangka selain buahnya yang enak juga memiliki manfaat
dapat mengobati tenggorokan yang kering atau pencernaan yang tidak enak. Nangka
dapat pula mengobati mual-mual (Anonim. 2010).
Selain nangka spesies
yang diamati dari famili Moracea ini adalah Ficus elastica atau sering
disebut dengan karet munding yang klasifikasinya yaitu:
Kingdom
: Plantae
|
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Hamamelidae
Bangsa :
Urticales
Suku
: Moraceae
Marga
: Ficus
Jenis
: Ficus elastica
Berdasarkan hasil
pengamatan, habitus berupa pohon, tinggi 20-35 m. percabangan simpodial, tegak
dengan segi penampag batang bulat, permukaan kasar, putih kecoklatan. Daun
tunggal, filotaksis berseling, bentuk daun lonjong, tepi daun rata, ujung
runcing, pangkal daun meruncing, panjang 15-20 cm, lebar 8-15 cm, bertangkai
pendek, hijau, pertulangan menyirip, permukaan halus berwarna hijau. Bunga
tunggal, berkelamin satu, perbungaan berada di ketiak daun, kelopak bentuk
mangkok berwarna hijau, benang sari panjang ± 7 mm berwarna putih, kepala sari
bulat berwarna hitam, putik panjang 1-2 cm, kepala putik bulat berwarna hitam,
mahkota bentuk pita, halus berwarna kuning. Buah buni, bulat, diameter 1-2 cm,
hijau kehitaman. Pohon Karet ini bereproduksi secara aseksual dan seksual, baik
secara alami maupun buatan. Reproduksi seksual pada tumbuhan biji tertutup (
Angiospermae) terjadi melalui penyerbukan pada bunga. Proses penyerbukan
(Polinisasi ) akan dilanjutkan dengan pembuahan (Fertilisasi).
Manfaat getah batang Ficus elastica berkhasiat sebagai obat bisul dan digunakan sebagai
bahan untuk pembuatan permen karet. Untuk obat bisul dipakai getah
yang diperoleh dari hasil sadapan pada batang Ficus elastica,
dioleskan pada bisul dan dibalut dengan kain bersih.Kandungan kimia: Daun,
akar dan kulit batang Ficus elastica mengandung saponin dan flavonoida,di
samping itu kulit batang dan akarnya juga mengandung polifenol sedang
daunnya mengandung tannin (Anonim,2010).
Dari family Lauraceae
spesies yang diamtainya yaitu pohon alpuket atau nama ilmiahnya adalah
Persea americana dan klasifikasinya adalah:
Kingdom
: Plantae
|
Subdivisi
: Magnoliophyta
Kelas
:
Magnoliidae
Ordo
: Laurales
Family
: Lauraceae
Genus
: Persea
Spesies
: Persea americana
Berdasarkan hasil
pengamatan, alpukat berupa pohon, siklus hidupnya bisa mencapai puluhan tahun.
Tumbuh liar di hutan-hutan atau dapat pula dibudidayakan. Tinggi pohon bisa
mencapai 20 meter, memiliki percabangan banyak (simpodial), daun berbentuk
lonjong, lebar, agak tebal, hijau tua. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau
kekuningan dengan ukuran berkisar 5-10 mm. buah bertipe buni, bulat lonjong,
memiliki kulit lembut berwarna hijau hingga ungu kecoklatan. Daging buah
berwarna hijau kekuningan, tebal teksturnya lembut. Bijinya berbentuk polong,
keras dan ukurannya relative besar.
Bunga alpukat berjenis
kelamin dua, tumbuh tersusun dalam malai pada tunas pucuk dan tunas terminal.
Meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan sendiri tidak pernah terjadi.
Tanaman alpukat tergolong tanaman yang berbunga banyak. Bunga alpukat memiliki
sifat yang disebut dikogami (dichogami), yaitu putik dan benang pada bunga
masak secara tidak bersamaan. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini tidak
mungkin melakukan penyerbukan sendiri. Putik bunganya berfungsi bila mengalami
penyerbukan silang dari bunga pohon lain. Fertilisasi pada tanaman alpukat sama
dengan tanaman buah-buahan yang lain. Setelah terjadi penyerbukan, yaitu
berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik, bila keduanya subur
dan masak, terjadilah perkecambahan serbuk sari. Serbuk sari akan berkecambah
tumbuh memanjang menjadi tabung sari (pollen tube), lalu bergerak masuk kedalam
saluran tangkai putik (canalis stylinus), menuju kandung embrio (saccus
embryonalis). Setelah itu, intisari atau sperma bersatu membuat bakal buah, membentuk
zygote yang akan tumbuh menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman yang
memiliki bakal akar (radicula), bakal batang (cauliculus), dan tunas (plumula).
Setelah pembuahan tersebut maka pada stadia awal terjadilah secara cepat
pembelahan dan pembesaran sel secara mitosis pada bakal buah (ovarium) dan
bakal biji (ovulum). Sel-sel bakal buah akan membentuk jaringan daging dan
kulit buah, yang disebut pericarp (pericarpium). Jaringan pericarp ini tersusun
oleh tiga lapis jaringan, yaitu jaringan eksocarp, jaringan mesocarp, dan
jaringan endocarp (Gembong,2010: 78).
Manfaat buah alpukat
adalah untuk dimakan sebagai buah segar, jus, bahan masakan.Bagian tanaman
alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai makanan buah segar.
Selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat
Eropa adalah digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam berbagai masakan.
Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar kosmetik. Bagian
lain yang dapat dimanfaatkan adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional
(obat batu ginjal, rematik) (Anonim, 2010).
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
1. Family piperaceae yaitu pada spesies sirih dan sasaladahan memiliki ciri
khusus bunganya berupa bulir.
2. Teratai ciri khususnya tidak memiliki akar tunggang, habitatnya merupakan
akuatik, teratai termasuk ke dalam family nymphaeaceae.
3. Family lauraceae memiliki buah yang ditutupi oleh daging buah yang tebal
dan lembut, dll. Contohnya pada alpukat; alat kelamin dua dalam satu tumbuhan
namun tidak dapat melakukan penyerbukan dengan sendirinya.
4. Family Magnoliaceae biasanya memiliki bunga yang cantik, sempurna, perdu
seperti pada bunga kenanga.
5. Ficus elastica memiliki ciri-ciri
yaitu hampir sebagian tubuh tumbuhannya bergetah.
Daftar Pustaka
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep dkk. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan
(Spermathophyta). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Anonim.2010. Spermatphyta. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 12 April 2013).








