LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
“MAGNOLIOPHYTA”
(SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS
DILLENIDAE)
Waktu : Selasa, 15 April 2014

Disusun Oleh
Nama :
Deden
Apriandi
NIM :
1413163062
Kelas/ Semester :
Biologi- A/ IV
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten
Praktikum : - Ali Nurdin
-
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI IPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS
DILLENIDAE)
A. Tujuan
1) Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis
Caryophyllidae dan subclassis Dillenidae.
2) Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang
termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan
subclassis Dillenidae.
B. Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan
kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada
umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota
(Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu
atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada
yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk
dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa
karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta
terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida
(monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang
lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia,
kurang lebih 50.000 species.
Kelas magnoliopsida
(dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat
anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder
pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar daun
dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai
tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4,
dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3
dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu :
Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade.
Karakteristik dari anak kelas Caryophyllidae adalah
sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta
tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam.
Anggota yang primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari sini
berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi menjadi sepal
dan petal yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal dan polen yang
trinukleat. Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus;
embrio yang masak sering diliputi perisperm. Betalain (semacam pigmen)
ditemukan pada banyak suku dari bangsa Caryophyllales. Bangsa Caryophyllales(sering
disebut Centropermae) merupakan bangsa terbesar dengan 10.000 jenis.
Subkelas Caryophyllidae merupakan dikotiledone dengan polen trinukleatus
dan jarang binukleatus. Ovulum bitegmik dengan plasenta sentralis atau basalis.
Subkelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo, 14 familia, dan kurang lebih
11.000 spesies dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllales, Polygonales
dan Plumbaginales. Ordo Caryophyllales terdiri atas 12 familia, yaitu :
Ø Phytolacaceae,
Ø Nyctaginaceae,
Ø Achatocarpaceae,
Ø Didieraceae,
Ø Aizoaceae,
Ø Cactaceae,
Ø Chenopodiaceae,
Ø Amaranthaceae,
Ø Portulacaceae,
Ø Basellaceae,
Ø Molluginaceae,
Ø Caryophyllaceae, terdiri dari famili:
1.
Nictaginaceae
Deskripsi umum familia ini adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun
berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga
bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2,
pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang
membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari
1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang
2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah
diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk
buah semu, tidak pecah. Genus dari familia Nyctaginaceae adalah Bougainvillea
dan Mirabilis.
2.
Famili Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah
termasuk maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya
tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil,
tungal, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Setiap
bunganya memiliki simetri aktinomorf, bi- atau uniseksual, periantium 3-5
helai, sepaloid kering berbentuk selaput, lepas atau bersatu bagian di bagian
dasarnya. Stamen sebanyak perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian
perianthium.Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung.
Ovarium superum, 2-3 karpel, 1 ruangan dengan atu atau beberapa ovulum.
3.
Famili Portulacaceae
Habitus umumnya semak smpai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas,
atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur,
ujung dan 'pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang
1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umunya majemuk,
terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umunya bertaju dan
bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima,
warnyana bunga putih, kuning, merah muda. Menghhasilkan buah tunggal, berbentuk
kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil,
mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih kotor Manfaat : Herba dari
tanaman yang termasuk dalam famili ini berkhasiat sebagai obat mencret, obat
penurun panas dan obat radang lambung.
4. Famili Caryophyllaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus Herba, dengan
pola percabangan simpodial, dan umur tumbuhan 1 tahun. Daun merupakan daun
tunggal, dengan duduk daun brseling berhadapan. Pola pertulangan daun
Brachidodromous.
Bunganya merupakan bunga majemuk, dengan kelamin biseksual (kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon). Calix korolnya salah satu bersatu, stamen lepas, dan pistillumnya bercabang 3.Simetri bunganya merupakan simetri syncarp, dengan tipe plasenta centralis. Menghasilkan buah tunggal.
Bunganya merupakan bunga majemuk, dengan kelamin biseksual (kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon). Calix korolnya salah satu bersatu, stamen lepas, dan pistillumnya bercabang 3.Simetri bunganya merupakan simetri syncarp, dengan tipe plasenta centralis. Menghasilkan buah tunggal.
5.
Famili Cactaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus berupa herba,
dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Daunnya merupakan
daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola
pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan
betinanya terdapat dalam satu pohon. Bungannya merupakan bunga tunggal, dan
termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri
bunga actinomorph.Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5.
Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan
menghasilkan buah tunggal.Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan
sebagai tanaman hias. Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae
dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa
saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp,
kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum
kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada
yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal.
Dillenidae tampak jelas berkembang dari
Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada Dilleniales merupakan penghubung
antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae, dari subkelas Magnoliidae,
merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia yang paling dekat
hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae, Familia Theales
sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas Dillenidae
berkembang dari Theales.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78
Familia , kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species
tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales, Capparales, Ericales, Theales,
dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales,
Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan
Primunales. Namun dalam praktikum kali ini kami hanya membahas ordo Violales dan
Malvales.
Malvaceae merupakan Familia yang berhabitus herba,
perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu
bentuk yang lain , daun tunggal dengan urat daun palmatus , letaknya tersebar ,
umumnya ada stipula , bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual,
kaliks 5 sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ) , korolla 5 petal
, lepas atau melekat pada tabung filamen, stamen banyak , yang paling luar
dapat membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung yang
disebut “ Staminal colomn “ atau tabung stamina, ovarium superum terdiri dari
2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap karpel, stillus
sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula, scizokarpium,
baka atau samara.
Familia Caricaceae merupakan familia yang
berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun
terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal
palmatilobus sampai majemuk palamatus , urat daun palmatus, stipula kalau ada
berupa duri , bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf,
uniseksual atau biseksual , kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk
tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen
10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan
plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak,
buah baka, dan berdaging.
C. Alat dan Bahan
Alat :
·
Lup
·
Sillet / Cutter
·
Alat tulis
Bahan :
·
Family Nytaginaceae : Bougainvilla spectabilis (bunga kertas), Mirabilis
jalapa (Bunga pukul empat).
·
Family Cactaceae : Opuntia vulgaris dan Nopalea chochenilifera.
·
Family Amaranthacaceae : Celosia argentea (jawer ayam),
Amarathus sp (bayam liar).
·
Family Portulacaceae : Talinum paniculatum (gingseng).
·
Family Malvaceae : Hibiscus rosa-sinensis (Bunga sepatu),
Hibiscus schizopelaleus (kembang lalampuan), Malvaviscuc arboreus (kembang
wera).
·
Family Caricaceae : Carica papaya (pepaya)
·
Family Cucurbitaceae : Sechium edule (labu siam), Momordica
charantia (pare).
·
Familly Brassicaceae : Brassica chinensis (petsai), Raphanus
sattipus (lobak).
D. Langkah Kerja
1.
Diamati setiap spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk / segi penampang melintangnya.
2.
Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan
tepian daunnya.
3.
Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan
bunga, dan simetri bunganya.
4.
Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu : Corolla, Calyx,
perogonium, Stamen dan pisitilim.
5.
Digambar bagian-bagian tumbuhannya yaitu : percabangan tumbuhan,
perhatikan pula letak stipulanya, penampangmemanjang bunga, stamen dan
isitilum, serta diberi nam bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
kali ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang
termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclasis Caryophyllidae dan
Subclassis Dillenidae, Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada
family-family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan Subclassis
Dillenidae. Spesies pertama yang diamati dari family Nictaginaceae yaitu Bunga kertas ( Bougainvillea
spectabilis). Bunga kertas (Bougainvillea spectabillis)
Klasifikasi Bougainvillea
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas : Caryophylliidae
Sub Kelas : Caryophylliidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Nyctaginaceae
Genus
: Bougainvillea
Spesies
: Bougainvillea spectabilis
Kembang kertas (Bougainvillea spectabilis) atau populer juga dengan nama
bugenvil merupakan tanaman hias popular.
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan, Bougainvillea spectabilis mempunyai habitus
pohon kecil yakni tumbuhan berkayu yang tidak tinggi, mempunyai
percabangan simpodial yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari
siklus hidupnya membawa perbungaan, setelah berbunga akan mati, pertumbuhan
dari tmbuhan tersebut hanya bisa di lakukan oleh kuncup aksiler dengan bentuk
batang yang bulat. Batang
memiliki duri berbentuk kait sehingga memudahkan memenjat(Tjitrosoepomo, 2002).
Daun kembang kertas tunggal (folium simplex). Daun tunggal adalah
daun yang pada satu aksisnya (tangkai daun hanya mendukung 1 helaian daun),
dudk daunnya tersebar dengan bentuk bulat telur, pertulangan daun menyirip,
tepi daun rata dengan ujung daun akuminatus. Termasuk Bunga majemuk dengan
karangan bunga rasemosa yakni bunga mekar berurutan dari bawah keatas atau dari
luar kedalam, karangan bunga sering berambut halus berwarna jingga. Bunga
memiliki kelopak bunga berwarna putih, berbentuk tabung kecil, serta helai
kelopak berjumlah 5 dikelilingi oleh mahkota bunga sebanyak 3 lembar dengan
warna beragam. Mahkota bunga menyerupai kertas dan bersifat tahan lama
(everlasting) (Tjitrosoepomo,
2002).
Bougainvillea ini memiliki daun penumpu yang menarik, yaitu warna merah
lembayung, jingga, merah tua atau putih. Jenis kelamin biseksual. Calyx atau
koralnya perigenium dengan stamen pada bagian dasar menyatu serta memilki
pistilum stigma bersatu. Kelamin tumbuhannya berupa dieseous yaitu benang
sari dan putiknya berbeda pohon. Pelekat karpelnya sinkrap dan memilki
tipe jenis buah basalis. Adapun manfaat dari bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) sebagai tanaman hias (Tjitrosoepomo,
2002).
Spesies kedua yang diamati yaitu bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang
juga dari family Nyctaginaceae, klasifikasinya yaitu:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Nyctaginaceae
Genus : Mirabilis
Spesies : Mirabilis
jalapa.
Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) merupakan Tanaman ini termasuk
familiaNyctaginaceae. Tumbuhan ini merupakan tanaman hias. Bunganya mekar
di sore hari dan kuncup kembali menjelang siang. (Anonim. 2009)
Morfologi: Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) adalah salah
satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Nyctaginaceae.
Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk
penampangnya bulat, jenis daun majemuk bifoliolatus, duduk daun
menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing
(acutus), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun rata (entire),
pangkal daunnya membundar (rotundatus), Perbungaan majemuk dengan bentuk
bunga seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang
sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam. Jenis kelaminnya
biseksual calyx atau corolla perigonium, stamen atau benang sarinya lepas,
pistilum atau karpelnya stigma bersatu dengan ovarium inverum, simentri bunga
aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceus, perlekatan karpel sinkarp, jenis buah
tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan kurang dari 1
tahun. Khasiat bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) bersifat Anti
inflamasi dan Direutik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Biji bunga Mirabilis jalapa ini dapat
dijadikan bedak bila dicampur dengan bahan lainnya atau dipakai juga sebagai
krem untuk kulit yang terbakar.Selain itu untuk mengobati bisul, sembelit dan
bengkak. Kandungan kimianya: Daun dan bunga Mirabilis jalapa mengandung saponin
dan lavonoida, daunnya juga mengandung tanin dan bunganya mengandung politenol.
Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan politenol.
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan pada pengamatan spesies ketiga yaitu dari Family Cactaeae yaitu Opuntia
vulgaris atau kaktus yang klasifikasinya adalah:
Kerajaan :
Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia
vulgaris
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga
famili Cactaceae, dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa
air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak
untuk kaktus adalah kakti.
Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan
air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.
Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama
tanpa air. (Anonim. 2009).
Spesies yang diamati selanjutanya juga
berasal dari family Cartaceae yaitu Nopalea cochenilifera, klasifikasinya
adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Caryophyllales
Famili
: Cactaceae
Genus : Nopalea
Spesies : Nopalea
cochenilifera
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan ini habitusnya
adalah herba dengan pola percabangan simpodial. Daunnya termasuk
daun tunggal dengan duduk daun roset, dengan pola
pertulangan daun aktinodromous. Perbungannya tunggal dengan jenis
kelamin biseksual. Calix dan stamennya lepas
serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan
simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua
(dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan
betina. Pelekatan karpelnya apokarp, memiliki jenis buah tunggal dengan
tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun. Ciri
khusus dari tanaman ini yaitu banyak mengandung air dalam tubuhnya sama seperti
pada cocor bebek dan lidah buaya. Kaktus mempunyai daging daun yang tebal.
Kaktus memiliki duri yang merupakan hasil modifikasi dari daun (Anonim, 2011).
Manfaat kaktus yakni dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalitas
tubuh, Kaktus pir berduri memiliki bentuk pipih dan gilig (bundar) dengan dua
tipe duri dan mereka memproduksi bunga serta buah. Masyarakat Meksiko sudah
sejak lama mengobati penyakit dan keluhan ringan dengan kaktus. Suku-suku India
dan Meksiko telah menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup,
selai, hingga keju. Kaktus juga dapat digunakan sebagai sumber air minum yang
jernih.
Morfologi Kaktus adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Caryophyllales family Cactaceae. Spesies ini memiliki habitus
sukulen dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya
filokladiom. Berdaun majemuk dan berbentuk tereduksi menjadi duri, Ujungnya
meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya roset batang, bagian tepi daun
rata (entire) Perbungannya dengan
jenis kelamin biseksual. Calix dan stamennya lepas serta pistilumnya stigma
bercabang. Ovariumnya inferum dengan simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan
betina. Pelekatan karpelnya
apokarp, tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari
satu tahun. Berbagai jenis kaktus
telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan. (Tjitrosoepomo. 2009:
7-191)
Spesies yang diamati dari family
Amaranthaceae yaitu jawer ayam ( Celosia argentha) dan bayam liar (Amaranthus
sp), klasifikasi dari jawer ayam yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Celosia
Spesies :Celosia argentea
Celosia argentea adalah tanaman bunga dari famili Amaranthaceae yang bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh dibagian kepala ayam jantan, tanaman semusim ini tumbuh tegak
dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di
taman-taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias, batangnya tebal dan kuat
dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang
dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi
rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.[jenis
tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi
ada yang besar, sedang. bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat
banyak. (Anonim. 2009).
Celosia argentea (Jawer Ayam) adalah salah satu contoh spesies dari
ordo Caryophyllales family Amaranthaceae. Spesies ini memiliki habitus
perdu pola percabangan
monopodial, bentuk penampangnya bulat, jenis
daun majemuk, duduk daun roset batang, bentuk daun bulat telur lonjong
(ovatus), ujung daun Atenuatus, pertulangan
mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal daunnya
kuneatus, bunga tunggal, Perbungannya umbela, simetri
bunganya aktinomorf, bunganya
muncul pada pucuk tangkai batang dengan
jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen pada bagian dasar
bersatu serta pistilumnya dinding ovaium terpisah. Ovariumnya superum dengn
simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah
antara jantan dan betina. Pelekatan
karpelnya sinkarp, memiliki jenis buah majemuk dengan tipe plasenta basalis.
Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun.Jengger ayam memiliki
rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan
pengelihatan. (Tjitrosoepomo.
2009: 7-191).
Spesies jang diamati selanjutnya yang juga
berasal dari family Anaranthaceae yaitu Amranthus sp (bayam liar),
klasifikasinya yaitu:
Kingdom :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Caryophylliidae
Sub Kelas :Caryophylliidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L
Spesies : Amaranthus spinosus L
Tanaman ini termasuk familia Amaranthaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh
liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah sampai dengan
ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai 1 meter. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat,
kecil dan hitam.Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon
batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal
sebagai bayam duri. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar
matahari dengan suhu udara antara 25 - 35 Celcius.
Secara morfologi Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam
pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam duri ini
kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai
satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah
kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri
yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini. Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar
telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun
0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai
daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5
sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi
daunnya repandus. Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga
berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota.
panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga
jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada
ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buahnya
berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. Bijinya berwarna hitam
mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm. Kandungan pada Bayam Duri :
Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium
nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Manfaat Bayam Duri Bayam duri, terkadang dianggap
sebelah mata. Di bandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini
jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan
ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri,
bisul, keputihan,gangguan pernafasan, bronchitis, serta mperlancar dan
memperbanyak produksi ASI. Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien
jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih
(diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak,
menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa
manis, pahit dan sejuk.
Spesies yang diamati selanjutnya yaitu dari Family Portulaceae yaitu
Talinum paniculatum (gingseng), klasifikasinya:
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Famili :
Portulaceae
Genus : Talinum
Spesies : Talinum
paniculatum
Talinum paniculatum ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan
tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal,
biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. (Anonim. 2009)
Morfologinya Talinum paniculatum adalah salah satu contoh
spesies dari ordo Caryophyllales family Portulaceae. Spesies ini memiliki
habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya
bulat dan warnanya hijau ungu. Berdaun tunggal dan berbentuk bundar telur
(Ovatus), Ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul
(obtusus), bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun
menyirip (pinnatus), permukaannya mengkilap dengan duduk daun
roset, bunga majemuk berbentuk malai, di ujung bercabang, mahkota
lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai lima belas, tangkai
bercabang, merah keunguan, perbungaan simosa, Jenis kelaminnya biseksual
dengan calyx yang lepas dengan stamen bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding
ovarium terpisah dengan ovarium superum serta simetri bunganya aktinomorf
dengan kelamin tumbuhan dioceus. Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya
tunggal. Tipe plasentanya sentralis dan tumbuhan ini berumur
tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung saponan dan
flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan paru-paru dan
afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu makan atau
stomakik (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pengamatan yang dilakukan pada
family Malvaceae yaitu Hibiscus rosasinensis (bunga sepatu), Hibiscus
schizopetalous (kembang lalampuan), dan Malvaviscus arboreus (kembang
wera). Pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu, klasifikasinya
adalah:
Kingdom :Plantae
Divisi: :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Dillenidae
Ordo :
Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus
rosasinensis
Hibiscus rosasinensis merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak
berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun
mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua
atau merah jambu. (Anonim. 2009)
Hibiscus rosasinensis adalah salah satu contoh spesies dari ordo Malvales family Moraceae.
Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk
penampangnya bulat silindris, jenis
daun tinggal, duduk daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun
runcing (acutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan menyirip
(pinnate), tepi daun bergerigi (serratus), bunga tunggal, perbungaan siatium,
simetri bunga aktinomorf, bunga sepatu memiliki bentuk seperti lonceng dan
letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjang, mahkota bunga malekuk
ke atas dengan jumlah mahkota 5 petal. Bentuk mahkota bunganya bercangap
menyirip rangkap dengan taju sempit, jadi pinggiran mahkota itu seperri
sobek-sobek, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Pada bagian tengah
bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga dengan
serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam
Perbanyakan dengan bisa dengan stek batang atau biji.Tanaman ini merupakan
tanaman dengan distribusi seksnya monoceious. Peranan
tanaman ini terletak pada Daun Hibiscus
rosasinensis yang berkhasiat
sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat
sariawan.(Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Spesies selanjutnya yang diamati yang
juga dari spesies Malvaceae yaitu kembang lalampuan (Hibiscus arboreus), klasifikasinya:
Kingdom :Plantae
Divisi: :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Dillenidae
Ordo :
Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus
schizopetalous
Bunga anggota suku Malvaceae biasanya berwarna cerah sehingga dapat
menarik perhatian lebah, semut, lalat, ngengat, burung dan kelelawar yang
kemudian ikut membentuk proses penyerbukannya. Kelenjar nektar dihasilkan oleh
permukaan daun-daun kelopaknya sehingga terasa agak lengket ketika disentuh
dengan tangan. Kembang lalmpuan merupakan tumbuhan kerabat dekat kembang sepatu. Tumbuhan ini biasa dijumpai di pekarangan,
untuk menghias sudut atau sebagai komponen pagar. Secara botani, worawari gantung tidak banyak
berbeda dengan kembang sepatu. Daunnya relatif lebih kecil dan jarang. Demikian
pula habitusnya. Warna daun cenderung lebih terang daripada kembang sepatu.
Bunganya sangat khas meskipun bentuknya menyerupai bunga kembang sepatu. Posisi
bunga selalu menggantung ke bawah karena tangkainya panjang.Ujungginofornya membelok ke atas. Kelopak bunga berwarna merah dengan tepi bercuping ke dalam tajam, sehingga seperti
disobek sobek. Tumbuhan ini belum dimuliakan sehingga warna petalnya selalu
merah. Seperti juga kembang sepatu, tumbuhan ini hampir tidak pernah
menghasilkanbuah dan biji. Perbanyakan dilakukan dengan stek atau pencangkokan.
Spesies yang diamati selanjutnya yang juga dari family Malvaceae yaitu Malvaviscus
arboreus (kembang wera), klasifikasinya:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dileniidae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Spesies : Malvaviscus
arboreus
Malvaviscus arboreus
atau kembang wera adalah spesies tanaman yang dikenal dengan berbagai nama
lokal seperti Pucuk Cabe, Kembang Wera atau Kembang Sepatu Kuncup, merupakan
tanaman yang hidup liar dan dapat ditemukan di berbagai tempat di Indonesia.
Tanaman ini merupakan spesies asli Meksiko, sebuah negara yang terletak di
bagian utara Benua Amerika yang beriklim tropis dengan rentang suhu 17′-28′C.
Didukung iklim tropis Indonesia serta daerah Jawa Barat yang memiliki suhu 21′
- 30,4′ C, Malvaviscus arboreus tumbuh subur dan sering
ditemukan di berbagai lahan.
Di dalam bunganya,
tepatnya di bagian pangkal mahkotanya yang berwarna merah ini, terdapat nektar
berupa cairan bening kekuningan yang dapat kita cicipi dengan cara melepas
mahkota bunga dari kelopaknya yang berwarna hijau. Mahkota pada bunga ini
menguncup tidak mekar seperti bunga-bung pada umumnya. Nektar yang dihasilkan
bunga ini adalah bahan dasar yang digunakan oleh lebah atau tawon untuk membuat
madu, umumnya nektar Malvaviscus arboreus dimanfaatkan oleh burung jenis
Kolibri, kupu-kupu serta semut sebagai sumber makanannya. Beberapa penelitian
terkait nektar pada Malvaviscus arboreus menyebutkan bahwa sejumlah mikroba
yang terkandung dalam nektarnya, menjadikan nektar Malvaviscus arboreus
bermanfaat bagi makhluk hidup lain, dikarenakan fungsi utama mikroba itu
sendiri adalah memecah molekul kompleks dalam nektar menjadi molekul sederhana
yang bermanfaat dan oleh karenanya nektar ini dapat digunakan makhluk hidup
lain. Keistimewaan lain dari tanaman ini adalah lama hidupnya yang lebih dari
setahun bahkan dua tahun, sehingga tanaman ini dikenal sebagai tanaman perennialatau
tanaman yang selalu ada sepanjang tahunnya. Selain itu, tanaman ini tumbuh di
tempat-tempat teduh atau sinar matahari yang tidak terik, dalam beberapa
penelitian telah disebutkan bahwasanya dengan keadaan tempat tumbuhnya di
daerah yang kurang sinar matahari, tanaman liar ini mampu menghasilkan jumlah
O2 yang tinggi dibanding beberapa tanaman lain yang juga hidup di tempat teduh.
Selain itu karena tanaman ini termasuk tanaman yang tumbuh liar, maka tidak
dibutuhkan penyiraman rutin untuk merawat tanaman ini, hanya dengan kondisi
tanah yang subur tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pengamatan Caricaceae
spesies yang diamatinya yaitu pepaya (Carica papaya), yang
kalsifikasinya dalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dillenidae
Ordo :Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica
papaya
Carica papaya (pepaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah (herba).
Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak
berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya
dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya
menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi
dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris.
Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya
dipotong melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena
buahnya yang segar dan bergizi. (Anonim. 2009)
Secara morfologi Carica papaya (pepaya) adalah salah satu
contoh spesies dari ordo Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki
habitus herba, pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat silindris
berlekuk tegak, Daun pepaya merupakan jenis daun tunggal menjari, bentuk
daun bercangap dan memiliki bagian yang sudah lengkap yaitu adanya
pelepah atau upih daun, tangkai daun dan helaian daun.Daun pepaya
ini mempunyai bangun bulat atau orbicularis, ujung daun meruncing
(acuminatus), tangkai daun panjang dan berongga, pangkal daun memerisai
(peltatus) dengan duduk daun menyebar, bunga tunggal atau dalam perbungaan
simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5
petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga
betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1
ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris,
ovula banyak, buah baka, dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak
ovarium inferum, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu
tahun, Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam
pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan. (Tjitrosoepomo.
2009: 7-191).
Berdasarkan praktikum selanjutnya spesies yang diamati dari Family Cucurbitaceae,
yaitu labu siam (Sechium edule), pare (Momordica charantia), Pare
atau Momordica charantia klasifikasinya yaitu:
Divisi
:
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas
:
Dicotyledoneae
Ordo
: Cucurbitales
Family
: Cucurbitaceae
Genus
: Momordica
Spesies
: Momordica charantia
Berdasarkan hasil
pengamatan, tumbuhan pare menjalar atau memanjat, berbau tak enak. Habitus
berupa semak dengan percabangan monopodial, bentuk batang berlekuk. Batang
berusuk 5 ; panjang 2-5 m, yang muda berambut cukup rapat. Daun tunggal,
filotaksis distikha, bentuk daun kordatus, pertulangan daun menjari, tepi daun
biseratus, ujung daun kupidatus, dan pangkal daunnya kordatus.. Tangkai bunga
5-15 cm dekat pangkalnya dengan daun pelindung bentuk jantung - hingga bentuk
ginjal. Kelopak bentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau tulang membujur, yang
berakhir pada 2-3 sisik yang melengkung ke bawah. Mahkota bentuk roda ; taju
bentuk memanjang hingga bulat telur terbalik, bertulang, 1,5-2 kali 1-1,3 cm.
Bungat jantan : benang sari, 3, kepala sari oranye, semula bergandengan satu
dengan lainnya, kemudian Iepas ; ruang sari bentuk S. Bunga betina : staminodia
3, bentuk sisik ; bakal buah berparuh panjang, berduri tempel halus dan
berambut panjang ; putik 3, berlekuk 2 dalam atau satu di antaranya utuh. Buah
memanjang bentuk spul cylindris, dengan 8-10 rusuk memanjang, berjerawat tak
beraturan, oranye, pecah sama sekali dengan 3 katup, 5-7 cm (liar) hingga 30 cm
(ditanam). Biji coklat kekuningan pucat, memanjang, Didataran rendah, pagar,
tepi jalan. Kadang-kadang membentuk selimut pencekik di atas tumbuh-tumbuhan
lain. Ciri khusus pare adalah pada buahnya yang pahit Proses penyerbukan dalam tanaman pare dapat dibagi menjadi dua,
yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri (self
pollination) terjadi apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga
atau bunga lain pada satu tanaman. Sedangkan penyerbukan silang (cross
pollination) terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga tanaman lain
(Daryanto, 1984: 103). Pare sering digunakan sebagai obat penurun panas, obat diare, dan juga digunakan untuk menangkal keracunan makanan.
(Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Spesies yang diamati selanjutnya yang
juga dari family Cucurbitaceae yaitu labu siam (Sechium edule), yang
klasifikasinya adalah:
Kingdom :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Violales
Famili :Cucurbitaceae
Genus :Sechium
Spesies :Sechium edule
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Violales
Famili :Cucurbitaceae
Genus :Sechium
Spesies :Sechium edule
Labu siam ini pohonnya herba, habitus atau perawakannya simpodial,
bentuknya bulat, macam daunnya tunggal, letak daunnya tersebar, bentuk daunnya
bulat melebur, pertulangan daunnya menjari, tepi daunnya bergerigi, ujung
daunnya mukronatus (lancip), pangkal daunnya reniformis, macam bunganya
tunggal, karangan bunganya simosa, simetri bunganya aktinomorf, mahkoata atau
tajuk bunganya berwarna kuning jumlahnya 5, kelopaknya berwarna hijau berjumlah
5 juga, tidak memiliki tenda bunga, distribusi seksnya monoceous, pada tanaman
ini terdapat sulur. Labu siam merupakan bahan pangan favorit di beberapa negar
asia, seperti jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, terutama di Indonesia.Meski
merupakan sayuran sekunder, tetapi sayuran ini dapat di temukan di
pasar-pasar baik supermarket maupun pasar tradisional. Labu siam adalah
sebutannya dalam bahasa Indonesia. Namun di beberapa daerah dan negara, labu
siam di kenal dengan berbagai sebutan, diantaranya: Labu siam biasanya berbentuk seperti buah pear, biasanya berwarna hijau
tua, hijau muda danbahkan ada yang berwarna kuning. Spesies labu siam juga
beragam. Ada yang kulitnya penuh di tumbuhi duri-duri kecil dan banyak, ada
yang durinya jarang-jarang dan ada pula yang polos. Buah ini asalanya dari
benua Amerika dan sangat terkenal di Mexico. Bahkan labu siam merupakan
bahan pangan favorit yang dapat di temui di hampir semua masakan khas mexico.
Spesies selanjutnya yang diamati yaitu
darifamily Brassicaceae yaitu petsai (Brassica chinensis) dan lobak (Raphanus
satipus), Menurut
klasifikasi dalam tatanama tumbuhan, petsai termasuk ke dalam :
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Angiospermae
Sub Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Papavorales
Famili :Cruciferae
Genus :Brassica
Spesies :Brassica chinensis
Kelas :Angiospermae
Sub Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Papavorales
Famili :Cruciferae
Genus :Brassica
Spesies :Brassica chinensis
Batangnya termasuk heraba, batannya
monopodial, bentuknya bersayap, macam daunnya majemuk, bentuk daunnya asimetri
pertulangannya menjari, tepi daun bergerigi, pangkal daunnya tumpul, Sistem perakaran tanaman petsai adalah akar tunggang (Radix
primaria) , berdaun lebar dan berkerut-kerut serta membentuk krop terutama pada
petsai B. Pekinensis.B. Chinensis atau pak choi, struktur daun agak halus,
tidak berbulu dan tidak membentuk telur. Tanaman sawi putih
termasuk tanaman sayuran cruciferae (kubis-kubisan), yang memiliki ciri daun
dan bunga yang berbentuk vas kembang. Cruciferae berbunga sempurna dengan
enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran. Empat benang sari dalam lingkaran
dalam, sisanya dalam lingkaran luar. Sayuran Cruciferae atau Brassicaceae
meliputi beberapa genus, diantaranya ialah kubis (kol), petsai (sawi putih),
sawi, dan lobak. Sawi putih berbatang pendek hingga hampir tidak
terlihat.
Daunnya bulat panjang, kasar, berkerut, rapuh serta berbulu halus dan
tajam. Urat (tulang) daun utamanya lebar dan berwarna putih. Rasa
daun petsai masak lunak, sedangkan yang mentah agak pedas. Pola pertumbuhan
daun mirip tanaman kubis. Daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun
yang tumbuh kemudian hingga membentuk krop bulat panjang yang berwarna
putih. Susunan dan warna bunganya pun seperti kubis. Biji petsai
berwarna hitam kecoklatan dengan ukuran lebih kecil dari biji kubis. Manfaatnya
Sawi putih banyak digunakan sebagai campuran masakan, padahal banyak manfaat
yang didapatkan Sawi Putih untuk Mencegah Osteoporosis,mengatur protein tulang
dan kalsium di dalam tulang. Sawi Putih untuk Mencegah penyakit jantung karena
mengandung Vitamin E, betakaroten dan vitamin C, Sawi Putih untuk Menjaga
Kornea Mata Agar Sehat,karena mengandung vitamin A yg mengeluarkan keratin,
Sawi Putih untuk Mencegah Anemia karena Mengandung asam folat, Sawi Putih untuk
Menghaluskan Kulit dengan Kandungan vitamin E nya, Sawi Putih untuk Menyembuhkan
Luka,serta Daya Tahan Tubuh Karena mengandung vitamin C, Sawi Putih untuk
Mencegah Diabetes Mellitus,banyak mengandung kalsium, Sawi Putih untuk
menangkal macam-macam Kanker, Adanya Indol dan Isotiosianat berfungsi mencegah
penyebab kanker. Sawi Putih utuk Mencegah penyakit gondok,Goitrogen dpt
menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan terjadinya goiter gondok.
Spesies terakhir yang diamati yang juga dari family Brassiacaceae yaitu
lobak atau Raphanus satipus, klasifikasinya yaitu
Divisi :Spermatophyta Kelas :Angiospermae
Sub Kelas :Dicotyledonae
Ordo :Brasiaceales
Family : Brasacaciae
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus sativus
Pohon
lobak ini termasuk tanaman herba, batangnya monopodial, bentuk daunnya lonjong,
macam daunnya majemuk, letak daunnya asimetri, bentuk daunnya romboldeus,
pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergerigi, ujung daunnya lancip,
pangkal daunnya runcing. Lobak adalah
tumbuhan yang masuk ke dalam famili Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman
lobak berasal dari Tiongkok, dan
telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di
dataran rendah maupun pegunungan. Waktu penanaman yang cocok adalah saat musim
hujan atau awal musim kemarau. Untuk penanaman pada musim kemarau,
tanaman harus cukup air. Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatangkan dari luar
negeri (impor), cukup
dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji
tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Lobak dapat
digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan
lendir dalam kerongkongan sehingga baik untuk obat batuk. Umbi lobak dapat dimakan mentah atau dibuat acar, tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
dapat disimpulkan
1)
Subkelas Caryophyllidae
merupakan dikotiledone dengan polen trinukleatus dan jarang binukleatus.
2)
Subkelas Dilleniidae. Subclassis ini
terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan 25.000 species. Spesies yang termasuk dalam
sub kelas ini yaitu: Carica
papaya, Hibiscus rosa-sinensis
3)
Carica papaya mempunyai
ciri khusus yaitu mempunyai alat kelamin tiga: tumbuhan jantan, betina, dan
banci (hermafrodit) dan Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya
meruncing.
4)
Hibiscus rosa-sinensis mempunyai ciri khusus yaitu bunganya menyerupai
terompet.
5) Opuntia vulgaris dan Nopalea
cochenilifera mempunyai ciri
khusus pohonya berduri dan itu termasuk daun.
6)
Bougainvillea
spectabilis mempunyai
ciri khusus bunga kertas
karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti
kertas.
7)
Mirabillis jalapa tipe perbungaannya majemuk dengan bentuk bunga
seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang sari
enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam.
8)
Raphanus sativus bentuk
daunnya romboldeus, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergerigi, ujung
daunnya lancip, pangkal daunnya runcing.
9)
Momordica charantia kelopaknya
berbentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakhir pada
2-3 sisik yang melengkung ke bawah mahkotanya
berbentuk roda.
10) Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna
hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm.
11) Persamaan
dari subkelas Caryophylliidae
& Dilleniidae Pola
percabangan yang simpodial, Jenis daunnya tunggal, Kelamin tumbuhan monoceous,
Perlekatan karpelnya syncarp.
Pertanyaan
1)
Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang
termasuk subclassis Carophyllidae dan subclassis Dillenidae!
2)
Jelaskan ciri-ciri khusus bunga pada Bouganvillea spectabilis?
3)
Jelaskan kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus
rosa-sinensis!
4)
Jelaskan distribusi seks pada Carica papaya!
5)
Jelaskan peranan tumbuhan yang termasuk kedalam
Subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dillenidae!
Jawaban
1) Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies subkelas Caryophyllidae ini
memiliki kesamaan yaitu termasuk tanaman perdu dengan pola percabangan
simpodial. Jenis kelaminnya biseksual, ovariumnya superum hanya ada beberapa
yang inferum. Simetri bunganya aktinomorf dan rata-rata umur dari tumbuhan ini
adalah tahunan. Karakteristik atau ciri-ciri khusus lainnya pada subkelas Caryophyllidae adalah
sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan
halofit. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam,
sedangkan Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan
gynoecium syncrap Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies dari subkelas
Dilleniidae memiliki khasiat dan kegunaan yang bermacam-macam, terutama dalam
kesehatan.
2) Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian
bunga yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis
menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara
merawatnya yang mudah.
3) Kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga
yang sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4) Distrisbusi seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3
jenis kelamin sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga
hermaproditus (banci, biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan,
uniseksual), dan bunga peminus (pistillate, betina, uniseksual).
5) Peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae
adalah: Sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan
peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai
rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.
Daftar Pustaka
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep dkk. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan
(Spermathophyta). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Penilaian Teman minggu 3
Nama
|
Kerjasama
|
Kedisiplinan
|
keterampilan
|
Keaktifan
|
Fatihatul Qolbi
|
||||
Intan Anugrah R
|
||||
Tri A
Urelia
|
||||
Yuliani
|
||||
Yuni Asriani
|
||||
Nendah Taufiq. M
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar