Kamis, 03 November 2016

“MAGNOLIOPHYTA” (SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE)



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
“MAGNOLIOPHYTA”
(SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE)
Waktu : Selasa, 15 April 2014



                                                                                         



Disusun Oleh
Nama                           : Deden Apriandi
NIM                            : 1413163062
Kelas/ Semester           : Biologi-  A/ IV
Kelompok                   : 3 (Tiga)
Asisten Praktikum       : -  Ali Nurdin
- 
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI IPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2014

MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS CARYOPHYLLIDAE DAN SUBCLASSIS DILLENIDAE)
A.    Tujuan
1)      Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis Caryophyllidae dan subclassis Dillenidae.
2)      Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dillenidae.
B.     Dasar Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (Calyx) dan mahkota (Corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum). putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium. Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species.
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar daun dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade.
Karakteristik dari anak kelas Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Muncul 70 juta tahun yang lalu. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam. Anggota yang primitif hanya mempunyai 1 lingkaran perhiasan bunga dari sini berkembang menjadi berbagai perhiasan bunga yang termodifikasi menjadi sepal dan petal yang jelas. Stamen masak dalam urutan sentrifugal dan polen yang trinukleat. Ovul bitegmik dan ”crassinucellate”, kampilotropus atau amfitropus; embrio yang masak sering diliputi perisperm. Betalain (semacam pigmen) ditemukan pada banyak suku dari bangsa Caryophyllales. Bangsa Caryophyllales(sering disebut Centropermae) merupakan bangsa terbesar dengan 10.000 jenis.
Subkelas Caryophyllidae merupakan dikotiledone dengan polen trinukleatus dan jarang binukleatus. Ovulum bitegmik dengan plasenta sentralis atau basalis. Subkelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo, 14 familia, dan kurang lebih 11.000 spesies dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllales, Polygonales dan Plumbaginales. Ordo Caryophyllales terdiri atas 12 familia, yaitu :
Ø  Phytolacaceae,
Ø  Nyctaginaceae,
Ø  Achatocarpaceae,
Ø  Didieraceae,
Ø  Aizoaceae,
Ø  Cactaceae,
Ø  Chenopodiaceae,
Ø  Amaranthaceae,
Ø  Portulacaceae,
Ø  Basellaceae,
Ø  Molluginaceae, 
Ø  Caryophyllaceae, terdiri dari famili:
1.      Nictaginaceae
Deskripsi umum familia ini adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah. Genus dari familia Nyctaginaceae adalah Bougainvillea dan Mirabilis. 
2.      Famili Amaranthaceae
Ciri umum dari kelas ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah termasuk maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil, tungal, sering diliputi oleh braktea, atau brakteola.  Setiap bunganya memiliki simetri aktinomorf, bi- atau uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering berbentuk selaput, lepas atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen sebanyak perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium.Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium superum, 2-3 karpel, 1 ruangan dengan atu atau beberapa ovulum.
3.      Famili Portulacaceae
Habitus umumnya semak smpai herba, umur semusim. Batang bulat, beruas, atau tidak beruas warna hijau atau merah kecoklatan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan 'pangkal tumpul, tepi rata, berdaging, duduk daun tersebar, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, warnanya hijau. Bunga umunya majemuk, terletak di ujung cabang, bunganya kecil, kelopak hijau, dan umunya bertaju dan bersayap, mahkota bentuk jantung, kepala putik tiga sampai dengan lima, warnyana bunga putih, kuning, merah muda. Menghhasilkan buah tunggal, berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau. Biji umunya: Bulat, kecil, mengkilat, hitam. Akar, Tunggang, dengan warna putih kotor Manfaat : Herba dari tanaman yang termasuk dalam famili ini berkhasiat sebagai obat mencret, obat penurun panas dan obat radang lambung.
4.      Famili Caryophyllaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus Herba, dengan pola percabangan simpodial, dan umur tumbuhan 1 tahun. Daun merupakan daun tunggal, dengan duduk daun brseling berhadapan. Pola pertulangan daun Brachidodromous.
Bunganya merupakan bunga majemuk, dengan kelamin biseksual (kelamin jantan dan betina berada dalam 1 pohon). Calix korolnya salah satu bersatu, stamen lepas, dan pistillumnya bercabang 3.Simetri bunganya merupakan simetri syncarp, dengan tipe plasenta centralis. Menghasilkan buah tunggal.
5.      Famili Cactaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam famili ini memiliki Habitus berupa herba, dengan pola percabagan simpodial, dan umur tumbuhan 2 tahun. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan pola duduk daun berkarang, namun belum memiliki pola pertulangan daun, daunnya tereduksi menjadi bentuk duri. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biseksual, dimana alat perkembang biakan jantan dan betinanya terdapat dalam satu pohon. Bungannya merupakan bunga tunggal, dan termasuk bunga perigonium (tidak bisa dibedakan kalix corola), dan simetri bunga actinomorph.Stamennya lepes-lepas, dan stigma bercabang 5.
Kedudukan Ovariumnya inferum, dengan tipe plasenta parietalis, dan menghasilkan buah tunggal.Tumbuhan dalam famili ini biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Subkelas Dilleniidae merupakan dikotiledonae dengan bentuk habitus herba atau berkayu, daun kebanyakan tunggal dan beberapa saja daunnya yang majemuk , bunga polypetal jarang apetal, gynoecium synkarp, kecuali pada ordo Dillenidae ada beberapa apokarp, ovarium pada umumnya superum kecuali pada Lecythidales dan beberapa anggota Violales, plasenta beragam ada yang aksilaris, ada yang basalis, dan ada juga yang parietal.
Dillenidae tampak jelas berkembang dari Magnoliidae, tipe karpel yang apokarp pada Dilleniales merupakan penghubung antara subkelas Magnoliidae dan Dillenidae, dari subkelas Magnoliidae, merupakan Familia Lilliaceae diduga merupakan Familia yang paling dekat hubungannya dengan Dillenidae, dalam subkelas Dillenidae, Familia Theales sentral sebab semua ordo (kecuali Dilleniales) dalam subkelas Dillenidae berkembang dari Theales.
Subkelas Dillenidae terdiri atas 13 ordo , 78 Familia , kurang lebih 25.000 species. Tiga per empat dari sejumlah species tersebut berasal dari 5 ordo, yaitu Violales, Capparales, Ericales, Theales, dan Malvales, dan ordo-ordo yang lain antara lain yaitu Dilleniales, Lecythidales, Nepenthales, Salicales, Batales, Diapensales, Ebenales dan Primunales. Namun dalam praktikum kali ini kami hanya membahas ordo Violales dan Malvales.
Malvaceae merupakan Familia yang berhabitus herba, perdu dan pohon, umumnya mempunyai rambut-rambut berbentuk bintang, sisik atatu bentuk yang lain , daun tunggal dengan urat daun palmatus , letaknya tersebar , umumnya ada stipula , bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, biseksual, kaliks 5 sepal, sering terdapat epikaliks ( kaliks tambahan ) , korolla 5 petal , lepas atau melekat pada tabung filamen, stamen banyak , yang paling luar dapat membentuk staminodia yang petaloid, filamen bersatu membentuk tabung yang disebut “ Staminal colomn “ atau tabung stamina, ovarium superum terdiri dari 2- banyak karpel, ruang sebanyak karpel, ovul 1- banyak tiap karpel, stillus sebanyak karpel yang bersatu dibawah atau lepas, buah kapsula, scizokarpium, baka atau samara.
Familia Caricaceae merupakan familia yang berhabitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, letaknya satu sama lain tersebar, tunggal palmatilobus sampai majemuk palamatus , urat daun palmatus, stipula kalau ada berupa duri , bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual , kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging.
C.     Alat dan Bahan
            Alat     :
·         Lup
·         Sillet / Cutter
·         Alat tulis
Bahan  :
·         Family Nytaginaceae : Bougainvilla spectabilis (bunga kertas), Mirabilis jalapa (Bunga pukul empat).
·         Family Cactaceae : Opuntia vulgaris dan Nopalea chochenilifera.
·         Family Amaranthacaceae : Celosia argentea (jawer ayam), Amarathus sp (bayam liar).
·         Family Portulacaceae : Talinum paniculatum (gingseng).
·         Family Malvaceae : Hibiscus rosa-sinensis (Bunga sepatu), Hibiscus schizopelaleus (kembang lalampuan), Malvaviscuc arboreus (kembang wera).
·         Family Caricaceae : Carica papaya (pepaya)
·         Family Cucurbitaceae : Sechium edule (labu siam), Momordica charantia (pare).
·         Familly Brassicaceae : Brassica chinensis (petsai), Raphanus sattipus (lobak).
D.    Langkah Kerja
1.      Diamati setiap spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk / segi penampang melintangnya.
2.      Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepian daunnya.
3.      Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan bunga, dan simetri bunganya.
4.      Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu : Corolla, Calyx, perogonium, Stamen dan pisitilim.
5.      Digambar bagian-bagian tumbuhannya yaitu : percabangan tumbuhan, perhatikan pula letak stipulanya, penampangmemanjang bunga, stamen dan isitilum, serta diberi nam bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E.     Hasil Pengamatan
F.      Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan kali ini bertujuan untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subclasis Caryophyllidae dan Subclassis Dillenidae, Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Caryophyllidae dan Subclassis Dillenidae. Spesies pertama yang diamati dari family  Nictaginaceae yaitu Bunga kertas ( Bougainvillea spectabilis). Bunga kertas (Bougainvillea spectabillis)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsFp6cbr37A3gRS79KT7k26HBvUt-FhUGnhtALL_HNNf4wI2B7XcAPcOjCA4MwBfSeUV-UxAiq2L47m-ECytQdTlR5kIdPTUcYsLRjMKDhv5g3WRQmJ2glUVZ7Q_PiD85rmEVRjqrNWSY/s1600/10.jpgKlasifikasi  Bougainvillea
Divisi         : Magnoliophyta
 Kelas         :Magnoliopsida 
Sub Kelas  : Caryophylliidae
Ordo          : Caryophyllales
 Famili       : Nyctaginaceae
 Genus       : Bougainvillea
Spesies      : Bougainvillea spectabilis
Kembang kertas (Bougainvillea spectabilis) atau populer juga dengan nama bugenvil  merupakan tanaman hias popular. Berdasarkan pengamatan yang telah  di lakukan, Bougainvillea spectabilis mempunyai habitus pohon kecil yakni tumbuhan berkayu yang tidak tinggi, mempunyai percabangan  simpodial yaitu kuncup terminal pada beberapa stadium dari siklus hidupnya membawa perbungaan, setelah berbunga akan mati, pertumbuhan dari tmbuhan tersebut hanya bisa di lakukan oleh kuncup aksiler dengan bentuk batang yang bulat. Batang memiliki duri berbentuk kait sehingga memudahkan memenjat(Tjitrosoepomo, 2002).
Daun kembang kertas tunggal (folium simplex). Daun tunggal adalah daun yang pada satu aksisnya (tangkai daun hanya mendukung 1 helaian daun), dudk daunnya tersebar dengan bentuk bulat telur, pertulangan daun menyirip, tepi daun rata dengan ujung daun akuminatus. Termasuk Bunga majemuk dengan karangan bunga rasemosa yakni bunga mekar berurutan dari bawah keatas atau dari luar kedalam, karangan bunga sering berambut halus berwarna jingga. Bunga memiliki kelopak bunga berwarna putih, berbentuk tabung kecil, serta helai kelopak berjumlah 5 dikelilingi oleh mahkota bunga sebanyak 3 lembar dengan warna beragam. Mahkota bunga menyerupai kertas dan bersifat tahan lama (everlasting) (Tjitrosoepomo, 2002).
Bougainvillea ini memiliki daun penumpu yang menarik, yaitu warna merah lembayung, jingga, merah tua atau putih. Jenis kelamin biseksual. Calyx atau koralnya perigenium dengan stamen pada bagian dasar menyatu serta memilki pistilum stigma bersatu. Kelamin tumbuhannya berupa  dieseous yaitu benang sari dan putiknya berbeda pohon. Pelekat karpelnya  sinkrap dan memilki tipe jenis buah basalis. Adapun manfaat dari bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) sebagai tanaman hias (Tjitrosoepomo, 2002).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtrp40QwnQnoAXEx4SC2_9ZvQSiNjKC-lUhijnKui2ofyQPhlqRZsv3Omo3-8wPLmnazPfuUZDT4iNexUQOcSdxAsQaBIgygIT9bIOnqAtFTYQLrRBAw2FAGc3jq7XYA1unB23hi8j88Lf/s1600/kembang+pukul+empat.jpgSpesies kedua yang diamati yaitu bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang juga dari family Nyctaginaceae, klasifikasinya yaitu:
Kingdom      : Plantae
Divisi            : Magnoliophyta
Kelas            : Magnoliopsida
Subclass       : Caryophyllidae
Ordo             : Caryophyllales
Famili           : Nyctaginaceae
Genus           : Mirabilis
Spesies         : Mirabilis jalapa.
Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) merupakan Tanaman ini termasuk familiaNyctaginaceae. Tumbuhan ini merupakan tanaman hias. Bunganya mekar di sore hari dan kuncup kembali menjelang siang. (Anonim. 2009)
Morfologi: Mirabilis jalapa (Bunga Pukul Empat) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Nyctaginaceae.
Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun majemuk bifoliolatus, duduk daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus),  pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun rata (entire), pangkal daunnya membundar (rotundatus), Perbungaan majemuk dengan bentuk bunga seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam. Jenis kelaminnya biseksual calyx atau corolla perigonium, stamen atau benang sarinya lepas, pistilum atau karpelnya stigma bersatu dengan ovarium inverum, simentri bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceus, perlekatan karpel sinkarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan kurang dari 1 tahun. Khasiat bunga pukul empat (Mirabilis Jalapa) bersifat Anti inflamasi dan Direutik. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Biji bunga Mirabilis jalapa ini dapat dijadikan bedak bila dicampur dengan bahan lainnya atau dipakai juga sebagai krem untuk kulit yang terbakar.Selain itu untuk mengobati bisul, sembelit dan bengkak. Kandungan kimianya: Daun dan bunga Mirabilis jalapa mengandung saponin dan lavonoida, daunnya juga mengandung tanin dan bunganya mengandung politenol. Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan politenol.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pengamatan spesies ketiga yaitu dari Family Cactaeae yaitu Opuntia vulgaris atau kaktus yang klasifikasinya adalah:
Kerajaan          : Plantae
http://delta-intkey.com/angio/images/breg1726.jpgDivisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
 Subclass         : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Cactaceae
Genus              : Opuntia
Spesies            : Opuntia vulgaris
Opuntia vulgaris (kaktus) adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae, dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.
Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. (Anonim. 2009).
http://www.intechopen.com/source/html/40661/media/image7_w.jpgSpesies yang diamati selanjutanya juga berasal dari family Cartaceae yaitu Nopalea cochenilifera, klasifikasinya adalah:
Kingdom         : Plantae
 Divisi              : Magnoliophyta
 Kelas              : Magnoliopsida
 Ordo               : Caryophyllales
 Famili             : Cactaceae
 Genus             : Nopalea
 Spesies           : Nopalea cochenilifera
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan ini habitusnya adalah herba dengan pola percabangan simpodial. Daunnya termasuk daun tunggal dengan duduk daun roset, dengan pola pertulangan daun aktinodromous. Perbungannya tunggal dengan jenis kelamin biseksual. Calix dan stamennya lepas serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan karpelnya apokarp, memiliki jenis buah tunggal dengan tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun. Ciri khusus dari tanaman ini yaitu banyak mengandung air dalam tubuhnya sama seperti pada cocor bebek dan lidah buaya. Kaktus mempunyai daging daun yang tebal. Kaktus memiliki duri yang merupakan hasil modifikasi dari daun (Anonim, 2011).
Manfaat kaktus yakni  dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalitas tubuh, Kaktus pir berduri memiliki bentuk pipih dan gilig (bundar) dengan dua tipe duri dan mereka memproduksi bunga serta buah. Masyarakat Meksiko sudah sejak lama mengobati penyakit dan keluhan ringan dengan kaktus. Suku-suku India dan Meksiko telah menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup, selai, hingga keju. Kaktus juga dapat digunakan sebagai sumber air minum yang jernih.
Morfologi Kaktus adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Cactaceae. Spesies ini memiliki habitus sukulen dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya filokladiom. Berdaun majemuk dan berbentuk tereduksi menjadi duri, Ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya roset batang, bagian tepi daun rata (entire) Perbungannya dengan jenis kelamin biseksual. Calix dan stamennya lepas serta pistilumnya stigma bercabang. Ovariumnya inferum dengan simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan karpelnya apokarp, tipe plasenta parietal. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun. Berbagai jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191)
Spesies yang diamati dari family Amaranthaceae yaitu jawer ayam ( Celosia argentha) dan bayam liar (Amaranthus sp), klasifikasi dari jawer ayam yaitu:
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTnvUuT8g8vBkU-4MPV6zWA3ZVkUdqdmk2bpm7OJuOOSIcRP3PpSQKingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
 Subclass         : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Amaranthaceae
Genus              : Celosia
Spesies             :Celosia argentea
Celosia argentea adalah tanaman bunga dari famili Amaranthaceae yang bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh dibagian kepala ayam jantan, tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi antara 60 cm - 90 cm, pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di taman-taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias, batangnya tebal dan kuat dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang dengan panjang 5 cm - 12 cm dan lebar 3,5 cm - 6,5 cm berujung runcing, bertepi rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun.[jenis tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi ada yang besar, sedang. bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat banyak. (Anonim. 2009).
Celosia argentea (Jawer Ayam) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Amaranthaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu  pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat,  jenis daun majemuk, duduk daun roset batang, bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), ujung daun Atenuatus,  pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), pangkal daunnya kuneatus, bunga tunggal, Perbungannya umbela, simetri bunganya aktinomorf, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang dengan jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen pada bagian dasar bersatu serta pistilumnya dinding ovaium terpisah. Ovariumnya superum dengn simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina. Pelekatan karpelnya sinkarp, memiliki jenis buah majemuk dengan tipe plasenta basalis. Tumbuhaan ini biasanya berumur kurang dari satu tahun.Jengger ayam memiliki rasa manis dan sejuk dan dapat digunakan untuk anti radang, menghentikan keputihan dan menerangkan pengelihatan.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
 Spesies jang diamati selanjutnya yang juga berasal dari family Anaranthaceae yaitu Amranthus sp (bayam liar), klasifikasinya yaitu:
Kingdom         :Plantae
Divisi               :Magnoliophyta
 Kelas              :Magnoliopsida 
Sub Kelas
        :Caryophylliidae
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSws8nfAKAlJ_3YvCknxJUWEZjC044rM4P6JdC1sCeYG_kouk3XOrdo          : Caryophyllales
 Famili       : Amaranthaceae
 Genus      :  Amaranthus
Spesies      : Amaranthus
spinosus L
Tanaman ini termasuk familia Amaranthaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong dari dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tingginya dapat mencapai 1 meter. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan melalui bijinya yang bulat, kecil dan hitam.Sebagai tanda khas dari tumbuhan bayam duri yaitu pada pohon batang, tepatnya di pangkal tangkai daun terdapat duri, sehingga orang mengenal sebagai bayam duri. Bayam duri tumbuh baik di tempat-tempat yang cukup sinar matahari dengan suhu udara antara 25 - 35 Celcius.
Secara morfologi Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada umumnya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini. Memiliki daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi daunnya repandus. Bunga terdapat di axilaar batang. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. Bijinya berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 – 1 mm. Kandungan pada Bayam Duri : Amarantin, rutin, spinasterol, hentriakontan, tanin, kalium nitrat, kalsium oksalat, garam fosfat, zat besi, serta vitamin. Manfaat Bayam Duri Bayam duri, terkadang dianggap sebelah mata. Di bandingkan bayam sayur biasa, meski rasanya sama, tumbuhan ini jarang disentuh. Padahal, banyak yang tidak menyadari, selain enak, tumbuhan ini penuh khasiat, menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti disentri, bisul, keputihan,gangguan pernafasan, bronchitis, serta mperlancar dan memperbanyak produksi ASI. Tanaman ini juga mempunyai sifat masuk meridien jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti-toksin) menghilangkan bengkak, menghentikan diare dan membersihkan darah. Tanaman ini juga bersifat : Rasa manis, pahit dan sejuk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhicFVdRzBSdZ0kTVbfWuo28L3q3-Gypzd9ILmBMmI9twSIKLPPV9pfiqfwXuiYyzswvmLvCBPOJ3v_CWuxE-a7P8RD2cl0gVBsVD96Z4tCXLDubjui5Tq4U0EzbRkHHRxiVO6lDA8U0uQ/s1600/ginseng2.JPGSpesies yang diamati selanjutnya yaitu dari Family Portulaceae yaitu Talinum paniculatum (gingseng), klasifikasinya:
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Caryophyllidae
Ordo                : Caryophyllales
Famili              : Portulaceae
Genus              : Talinum
Spesies            : Talinum paniculatum
Talinum paniculatum ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropis. Akarnya berdaging tebal, biasa digunakan sebagai pengganti kolesom. (Anonim. 2009)
Morfologinya Talinum paniculatum adalah salah satu contoh spesies dari ordo Caryophyllales family Portulaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial serta segi penampang batangnya bulat dan warnanya hijau ungu. Berdaun tunggal dan berbentuk bundar telur (Ovatus), Ujungnya meruncing (accuminatus), dengan pangkal daunnya tumpul (obtusus), bagian tepi daun rata (entire) dan memiliki pola pertulangan daun menyirip (pinnatus), permukaannya mengkilap dengan duduk daun roset,  bunga majemuk berbentuk malai, di ujung bercabang, mahkota lima, bulat telur, panjang 3-4 mm, benang sari lima sampai lima belas, tangkai bercabang, merah keunguan, perbungaan simosa, Jenis kelaminnya biseksual dengan calyx yang lepas dengan stamen bagian dasar bersatu. Pistilumya dinding ovarium terpisah dengan ovarium superum serta simetri bunganya aktinomorf dengan kelamin tumbuhan dioceus. Pelekatan karpelnya sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya sentralis dan tumbuhan ini berumur tahunan. Tanaman ini berkhasiat akar dan daunnya mengandung saponan dan flavonoid, serta tanin. Akar berasa manis netral untuk menguatkan paru-paru dan afrodisiak, tonikum. Sementara daunnya untuk meningkatkan nafsu makan atau stomakik (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pengamatan yang dilakukan pada family Malvaceae yaitu Hibiscus rosasinensis (bunga sepatu), Hibiscus schizopetalous (kembang lalampuan), dan Malvaviscus arboreus (kembang wera). Pengamatan yang telah dilakukan pada bunga sepatu, klasifikasinya adalah:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiS6Tq1yEtI26JsU_bywxOlf4JY4DE8ruHL4oaWJDwXcpdEp_imM8ahAA3xpH4-RMVSC2fVG1onftFcMZGqJr9iHdxBbvP9hdqTDmBEwdfruWwbjNmN0z24rCmm5haExXIZnYnaPp5wr4T/s1600/CIMG0771.JPG Kingdom        :Plantae
Divisi:              : Magnoliophyta
 Kelas              : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus rosasinensis
Hibiscus rosasinensis merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. (Anonim. 2009)
Hibiscus rosasinensis adalah salah satu contoh spesies dari ordo Malvales family Moraceae. Spesies ini memiliki habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat silindris,  jenis daun tinggal, duduk daun menyebar, bentuk daun bulat telur (ovate), ujung daun runcing (acutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan menyirip (pinnate), tepi daun bergerigi (serratus), bunga tunggal, perbungaan siatium, simetri bunga aktinomorf, bunga sepatu memiliki bentuk seperti lonceng dan letaknya tergantung ke bawah dengan tangkai yang panjang, mahkota bunga malekuk ke atas dengan jumlah mahkota 5 petal. Bentuk mahkota bunganya bercangap menyirip rangkap dengan taju sempit, jadi pinggiran mahkota itu seperri sobek-sobek, warnanya merah cerah dengan pangkal lebih tua. Pada bagian tengah bunga ada tangkai putik berbentuk silinder yang menjulur keluar bunga dengan serbuk sari diatasnya. Bunga sepatu ini memiliki biji sehingga dalam Perbanyakan dengan bisa dengan stek batang atau biji.Tanaman ini merupakan tanaman dengan distribusi seksnya monoceious. Peranan tanaman ini terletak pada Daun Hibiscus rosasinensis yang berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan.(Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Spesies selanjutnya yang diamati yang juga dari spesies Malvaceae yaitu kembang lalampuan (Hibiscus arboreus), klasifikasinya:
http://toptropicals.com/pics/garden/c8/6915.jpg Kingdom        :Plantae
Divisi:              : Magnoliophyta
 Kelas              : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo                : Malvales
Famili              : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Spesies            : Hibiscus schizopetalous
Bunga anggota suku Malvaceae biasanya berwarna cerah sehingga dapat menarik perhatian lebah, semut, lalat, ngengat, burung dan kelelawar yang kemudian ikut membentuk proses penyerbukannya. Kelenjar nektar dihasilkan oleh permukaan daun-daun kelopaknya sehingga terasa agak lengket ketika disentuh dengan tangan. Kembang lalmpuan merupakan tumbuhan kerabat dekat kembang sepatu. Tumbuhan ini biasa dijumpai di pekarangan, untuk menghias sudut atau sebagai komponen pagar. Secara botani, worawari gantung tidak banyak berbeda dengan kembang sepatu. Daunnya relatif lebih kecil dan jarang. Demikian pula habitusnya. Warna daun cenderung lebih terang daripada kembang sepatu. Bunganya sangat khas meskipun bentuknya menyerupai bunga kembang sepatu. Posisi bunga selalu menggantung ke bawah karena tangkainya panjang.Ujungginofornya membelok ke atas. Kelopak bunga berwarna merah dengan tepi bercuping ke dalam tajam, sehingga seperti disobek sobek. Tumbuhan ini belum dimuliakan sehingga warna petalnya selalu merah. Seperti juga kembang sepatu, tumbuhan ini hampir tidak pernah menghasilkanbuah dan biji. Perbanyakan dilakukan dengan stek atau pencangkokan.
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2012/06/1340506742337730400_300x225.jpgSpesies yang diamati selanjutnya yang juga dari family Malvaceae yaitu Malvaviscus arboreus (kembang wera), klasifikasinya:
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Dileniidae
Ordo                : Malvales
Family             : Malvaceae
Spesies            : Malvaviscus arboreus
Malvaviscus arboreus atau kembang wera adalah spesies tanaman yang dikenal dengan berbagai nama lokal seperti Pucuk Cabe, Kembang Wera atau Kembang Sepatu Kuncup, merupakan tanaman yang hidup liar dan dapat ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Tanaman ini merupakan spesies asli Meksiko, sebuah negara yang terletak di bagian utara Benua Amerika yang beriklim tropis dengan rentang suhu 17′-28′C. Didukung iklim tropis Indonesia serta daerah Jawa Barat yang memiliki suhu 21′ - 30,4′ C,  Malvaviscus arboreus tumbuh subur dan sering ditemukan di berbagai lahan.
Di dalam bunganya, tepatnya di bagian pangkal mahkotanya yang berwarna merah ini, terdapat nektar berupa cairan bening kekuningan yang dapat kita cicipi dengan cara melepas mahkota bunga dari kelopaknya yang berwarna hijau. Mahkota pada bunga ini menguncup tidak mekar seperti bunga-bung pada umumnya. Nektar yang dihasilkan bunga ini adalah bahan dasar yang digunakan oleh lebah atau tawon untuk membuat madu, umumnya nektar Malvaviscus arboreus dimanfaatkan oleh burung jenis Kolibri, kupu-kupu serta semut sebagai sumber makanannya. Beberapa penelitian terkait nektar pada Malvaviscus arboreus menyebutkan bahwa sejumlah mikroba yang terkandung dalam nektarnya, menjadikan nektar Malvaviscus arboreus bermanfaat bagi makhluk hidup lain, dikarenakan fungsi utama mikroba itu sendiri adalah memecah molekul kompleks dalam nektar menjadi molekul sederhana yang bermanfaat dan oleh karenanya nektar ini dapat digunakan makhluk hidup lain. Keistimewaan lain dari tanaman ini adalah lama hidupnya yang lebih dari setahun bahkan dua tahun, sehingga tanaman ini dikenal sebagai tanaman perennialatau tanaman yang selalu ada sepanjang tahunnya. Selain itu, tanaman ini tumbuh di tempat-tempat teduh atau sinar matahari yang tidak terik, dalam beberapa penelitian telah disebutkan bahwasanya dengan keadaan tempat tumbuhnya di daerah yang kurang sinar matahari, tanaman liar ini mampu menghasilkan jumlah O2 yang tinggi dibanding beberapa tanaman lain yang juga hidup di tempat teduh. Selain itu karena tanaman ini termasuk tanaman yang tumbuh liar, maka tidak dibutuhkan penyiraman rutin untuk merawat tanaman ini, hanya dengan kondisi tanah yang subur tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.
http://www.hear.org/pier/images/starr_030702_0066_carica_papaya.jpgBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pengamatan Caricaceae spesies yang diamatinya yaitu pepaya (Carica papaya), yang kalsifikasinya dalah:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Dillenidae
Ordo                :Violales
Famili              : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya
Carica papaya (pepaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah (herba). Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan, rasanya seperti buah melon. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipotong melintang. Tanaman ini juga dibudidayakan di kebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi. (Anonim. 2009)
Secara morfologi Carica papaya (pepaya) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Violales family Caricaceae. Spesies ini memiliki habitus herba, pola percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat silindris berlekuk tegak,  Daun pepaya merupakan jenis daun tunggal menjari, bentuk daun bercangap dan memiliki bagian yang sudah lengkap yaitu adanya pelepah  atau upih daun, tangkai daun dan helaian daun.Daun pepaya ini mempunyai bangun bulat atau orbicularis, ujung daun meruncing (acuminatus),  tangkai daun panjang dan berongga, pangkal daun memerisai (peltatus) dengan duduk daun menyebar, bunga tunggal atau dalam perbungaan simosa, aktinomorf, uniseksual atau biseksual, kaliks 5 sepal kecil, korolla 5 petal membentuk tabung panjang pada bunga jantan atau tabung pendek pada bunga betina, stamen 10 dalam 2 lingkaran, epipetal, ovarium superum, 5 karpel, 1 ruang dengan plasenta parietalis atau ruang banyak dengan plasenta aksilaris, ovula banyak, buah baka, dan berdaging, kelamin tumbuhan monoecous letak ovarium inferum, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun, Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.  (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
Berdasarkan praktikum selanjutnya spesies yang diamati dari Family Cucurbitaceae, yaitu labu siam (Sechium edule), pare (Momordica charantia), Pare atau Momordica charantia klasifikasinya yaitu:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGaYXk4dtYY_56LYNcwbbi_RFFpfpH8yBNY3-MrVYMUbgs0Uouu_z8ERWA9n2-aLALeGXSlkLDiMnEL2UP9-QZccdUpmbyc5SE38hHeACd2M6mmBl1G5ifxVzA6tmDWUuQK9BaGcmaaJc-/s1600/Buah+Pare.jpgDivisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Cucurbitales
Family             : Cucurbitaceae
Genus              : Momordica
Spesies            : Momordica charantia
Berdasarkan hasil pengamatan, tumbuhan pare menjalar atau memanjat, berbau tak enak. Habitus berupa semak dengan percabangan monopodial, bentuk batang berlekuk. Batang berusuk 5 ; panjang 2-5 m, yang muda berambut cukup rapat. Daun tunggal, filotaksis distikha, bentuk daun kordatus, pertulangan daun menjari, tepi daun biseratus, ujung daun kupidatus, dan pangkal daunnya kordatus.. Tangkai bunga 5-15 cm dekat pangkalnya dengan daun pelindung bentuk jantung - hingga bentuk ginjal. Kelopak bentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakhir pada 2-3 sisik yang melengkung ke bawah. Mahkota bentuk roda ; taju bentuk memanjang hingga bulat telur terbalik, bertulang, 1,5-2 kali 1-1,3 cm. Bungat jantan : benang sari, 3, kepala sari oranye, semula bergandengan satu dengan lainnya, kemudian Iepas ; ruang sari bentuk S. Bunga betina : staminodia 3, bentuk sisik ; bakal buah berparuh panjang, berduri tempel halus dan berambut panjang ; putik 3, berlekuk 2 dalam atau satu di antaranya utuh. Buah memanjang bentuk spul cylindris, dengan 8-10 rusuk memanjang, berjerawat tak beraturan, oranye, pecah sama sekali dengan 3 katup, 5-7 cm (liar) hingga 30 cm (ditanam). Biji coklat kekuningan pucat, memanjang, Didataran rendah, pagar, tepi jalan. Kadang-kadang membentuk selimut pencekik di atas tumbuh-tumbuhan lain. Ciri khusus pare adalah pada buahnya yang pahit Proses penyerbukan dalam tanaman pare dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Penyerbukan sendiri (self pollination) terjadi apabila perpindahan tersebut terjadi pada satu bunga atau bunga lain pada satu tanaman. Sedangkan penyerbukan silang (cross pollination) terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga tanaman lain (Daryanto, 1984: 103). Pare sering digunakan sebagai obat penurun panas, obat diare, dan juga digunakan untuk menangkal keracunan makanan. (Tjitrosoepomo. 2009: 7-191).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivjQdXSi3MR7TSMvlHdWAKZqCTcCdeZkJtYTqSwWFgLka-3YEheKfI18RSlk7-t4ZlzjXqI3c4O75MczvRnFn0FC6IX2Ux01eQrgRaj85o6dlaIypj-ZSoeXtMNtLTJzjhvK8mq4GQLAKa/s1600/labu+siam.jpegSpesies yang diamati selanjutnya yang juga dari family Cucurbitaceae yaitu labu siam (Sechium edule), yang klasifikasinya adalah:
Kingdom         :Plantae
Divisi               :Magnoliophyta
Kelas               :Magnoliopsida
Ordo                :Violales
Famili              :Cucurbitaceae
Genus              :Sechium
Spesies            :Sechium edule
Labu siam ini pohonnya herba, habitus atau perawakannya simpodial, bentuknya bulat, macam daunnya tunggal, letak daunnya tersebar, bentuk daunnya bulat melebur, pertulangan daunnya menjari, tepi daunnya bergerigi, ujung daunnya mukronatus (lancip), pangkal daunnya reniformis, macam bunganya tunggal, karangan bunganya simosa, simetri bunganya aktinomorf, mahkoata atau tajuk bunganya berwarna kuning jumlahnya 5, kelopaknya berwarna hijau berjumlah 5 juga, tidak memiliki tenda bunga, distribusi seksnya monoceous, pada tanaman ini terdapat sulur. Labu siam merupakan bahan pangan favorit di beberapa negar asia, seperti jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, terutama di Indonesia.Meski merupakan sayuran sekunder, tetapi sayuran ini dapat di temukan di pasar-pasar baik supermarket maupun pasar tradisional. Labu siam adalah sebutannya dalam bahasa Indonesia. Namun di beberapa daerah dan negara, labu siam di kenal dengan berbagai sebutan, diantaranya: Labu siam biasanya berbentuk seperti buah pear, biasanya berwarna hijau tua, hijau muda danbahkan ada yang berwarna kuning. Spesies labu siam juga beragam. Ada yang kulitnya penuh di tumbuhi duri-duri kecil dan banyak, ada yang durinya jarang-jarang dan ada pula yang polos. Buah ini asalanya dari benua Amerika dan sangat  terkenal di Mexico. Bahkan labu siam merupakan bahan pangan favorit yang dapat di temui di hampir semua masakan khas mexico.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil__cVhLWgXRp1OAAXyHGGCC_AGeLgiH6uRv9cgUshwZZ8MflLmiaN_OYjANBbIDj2TbZaeOi2Avu1hOzPcIjG96sUAozJwp3lOLx993XObFsOvSWq9wrwt85IsHH6w2LjopI29B5WO5XT/s1600/sawi+putih.jpgSpesies selanjutnya yang diamati yaitu darifamily Brassicaceae yaitu petsai (Brassica chinensis) dan lobak (Raphanus satipus), Menurut klasifikasi dalam tatanama tumbuhan, petsai termasuk ke dalam :
Divisi               :Spermatophyta
Kelas               :Angiospermae
Sub Kelas        :Dicotyledonae
Ordo                :Papavorales
Famili              :Cruciferae
Genus              :Brassica
Spesies            :Brassica chinensis
Batangnya termasuk heraba, batannya monopodial, bentuknya bersayap, macam daunnya majemuk, bentuk daunnya asimetri pertulangannya menjari, tepi daun bergerigi, pangkal daunnya tumpul, Sistem perakaran tanaman petsai adalah akar tunggang (Radix primaria) , berdaun lebar dan berkerut-kerut serta membentuk krop terutama pada petsai B. Pekinensis.B. Chinensis atau pak choi, struktur daun agak halus, tidak berbulu dan tidak membentuk telur. Tanaman sawi putih termasuk tanaman sayuran cruciferae (kubis-kubisan), yang memiliki ciri daun dan bunga yang berbentuk vas kembang.  Cruciferae berbunga sempurna dengan enam benang sari yang terdapat dalam dua lingkaran. Empat benang sari dalam lingkaran dalam, sisanya dalam lingkaran luar.  Sayuran Cruciferae atau Brassicaceae meliputi beberapa genus, diantaranya ialah kubis (kol), petsai (sawi putih), sawi, dan lobak. Sawi putih  berbatang pendek hingga hampir tidak terlihat. 
Daunnya bulat panjang, kasar, berkerut, rapuh serta berbulu halus dan tajam.  Urat (tulang) daun utamanya lebar dan berwarna putih.  Rasa daun petsai masak lunak, sedangkan yang mentah agak pedas. Pola pertumbuhan daun mirip tanaman kubis.  Daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun yang tumbuh kemudian hingga membentuk krop bulat panjang yang berwarna putih.  Susunan dan warna bunganya pun seperti kubis.  Biji petsai berwarna hitam kecoklatan dengan ukuran lebih kecil dari biji kubis. Manfaatnya Sawi putih banyak digunakan sebagai campuran masakan, padahal banyak manfaat yang didapatkan Sawi Putih untuk Mencegah Osteoporosis,mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang. Sawi Putih untuk Mencegah penyakit jantung karena mengandung Vitamin E, betakaroten dan vitamin C, Sawi Putih untuk Menjaga Kornea Mata Agar Sehat,karena mengandung vitamin A yg mengeluarkan keratin, Sawi Putih untuk Mencegah Anemia karena Mengandung asam folat, Sawi Putih untuk Menghaluskan Kulit dengan Kandungan vitamin E nya, Sawi Putih untuk Menyembuhkan Luka,serta Daya Tahan Tubuh Karena mengandung vitamin C, Sawi Putih untuk Mencegah Diabetes Mellitus,banyak mengandung kalsium, Sawi Putih untuk menangkal macam-macam Kanker, Adanya Indol dan Isotiosianat berfungsi mencegah penyebab kanker. Sawi Putih utuk Mencegah penyakit gondok,Goitrogen dpt menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan terjadinya goiter gondok.
Spesies terakhir yang diamati yang juga dari family Brassiacaceae yaitu lobak atau Raphanus satipus, klasifikasinya yaitu
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRpKX97-1ERNLGaju1Xo4SKnbVg2lxIFyHTDen1ZF9BiWV5HTP0yADivisi               :Spermatophyta
Kelas               :Angiospermae
Sub Kelas        :Dicotyledonae
Ordo                :Brasiaceales
Family             : Brasacaciae
Genus              : Raphanus
Spesies            : Raphanus sativus
Pohon lobak ini termasuk tanaman herba, batangnya monopodial, bentuk daunnya lonjong, macam daunnya majemuk, letak daunnya asimetri, bentuk daunnya romboldeus, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergerigi, ujung daunnya lancip, pangkal daunnya runcing. Lobak adalah tumbuhan yang masuk ke dalam famili Cruciferae. Bentuk umbi lobak seperti wortel, tapi isi dan kulitnya berwarna putih. Tanaman lobak berasal dari Tiongkok, dan telah banyak diusahakan di Indonesia. Tanaman yang mudah ditanam baik di dataran rendah maupun pegunungan. Waktu penanaman yang cocok adalah saat musim hujan atau awal musim kemarau. Untuk penanaman pada musim kemarau, tanaman harus cukup air. Lobak ditanam dari bijinya. Bibit lobak tidak perlu didatangkan dari luar negeri (impor), cukup dari hasil biji sendiri karena tanaman ini mudah berbunga dan berbiji. Biji-biji tersebut dapat ditanam langsung di kebun tanpa disemai terlebih dulu. Lobak dapat digunakan sebagai obat gangguan ginjal dan demam. Di samping itu, dapat pula menghasilkan lendir dalam kerongkongan sehingga baik untuk obat batuk. Umbi lobak dapat dimakan mentah atau dibuat acar, tetapi umumnya dibuat sebagai campuran soto.
G.    Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
1)      Subkelas Caryophyllidae merupakan dikotiledone dengan polen trinukleatus dan jarang binukleatus.
2)      Subkelas Dilleniidae. Subclassis ini terdiri dari 13 ordo, 78 famili dan 25.000 species. Spesies yang termasuk dalam sub kelas ini yaitu: Carica papaya, Hibiscus rosa-sinensis
3)      Carica papaya mempunyai ciri khusus yaitu mempunyai alat kelamin tiga: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit) dan Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing.
4)      Hibiscus rosa-sinensis mempunyai ciri khusus yaitu bunganya menyerupai terompet.
5)      Opuntia vulgaris dan Nopalea cochenilifera  mempunyai ciri khusus pohonya berduri dan itu termasuk daun.
6)      Bougainvillea spectabilis  mempunyai ciri khusus bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas.
7)      Mirabillis jalapa tipe perbungaannya majemuk dengan bentuk bunga seperti terompet yang terletak di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai sari melengkung ke dalam.
8)      Raphanus sativus bentuk daunnya romboldeus, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergerigi, ujung daunnya lancip, pangkal daunnya runcing.
9)      Momordica charantia kelopaknya berbentuk lonceng, dengan banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakhir pada 2-3 sisik yang melengkung ke bawah mahkotanya  berbentuk roda.
10)  Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. Setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm.
11)  Persamaan dari subkelas Caryophylliidae & Dilleniidae Pola percabangan yang simpodial, Jenis daunnya tunggal, Kelamin tumbuhan monoceous, Perlekatan karpelnya syncarp.
Pertanyaan
1)      Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk subclassis Carophyllidae dan subclassis Dillenidae!
2)      Jelaskan ciri-ciri khusus  bunga pada Bouganvillea spectabilis?
3)      Jelaskan kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis!
4)      Jelaskan distribusi seks pada Carica papaya!
5)      Jelaskan peranan tumbuhan yang termasuk kedalam Subclassis Caryophyllidae dan subclassis Dillenidae!
Jawaban
1)      Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies subkelas Caryophyllidae  ini memiliki kesamaan yaitu termasuk tanaman perdu dengan pola percabangan simpodial. Jenis kelaminnya biseksual, ovariumnya superum hanya ada beberapa yang inferum. Simetri bunganya aktinomorf dan rata-rata umur dari tumbuhan ini adalah tahunan. Karakteristik  atau ciri-ciri khusus lainnya pada subkelas Caryophyllidae adalah sebagian besar herba beberapa suku tumbuhan sukulen dan halofit. Perhiasan bunga secara morfologi lebih komplek dan beragam, sedangkan Subclassis Dillenidae bunganya polypetal jarang yang apetal dan gynoecium syncrap Pada umumnya semua ciri-ciri pada spesies dari subkelas Dilleniidae memiliki khasiat dan kegunaan yang bermacam-macam, terutama dalam kesehatan.
2)      Ciri-ciri khusus pada Bougainvillea spectabilis yaitu mempunyai bagian bunga yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman Bougainvillea spectabilis menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
3)      Kekhasan bunga yang dimiliki oleh Hibiscus rosa-sinensis L merupakan bunga yang sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga.
4)      Distrisbusi seksnya yaitu poligamus, dimana dalam Carica papaya terdapat 3 jenis kelamin sekaligus, berdasarkan kelamin dibedakan menjadi bunga hermaproditus (banci, biseksual), bunga masculinus (staminate, jantan, uniseksual), dan bunga peminus (pistillate, betina, uniseksual).
5)       Peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Caryophyllidae adalah: Sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai obat. Sedangkan peranan tumbuhan yang termasuk ke dalam Subclassis Dillenidae adalah: sebagai rantai ekosistem, sebagai tanaman hias, sebagai sayuran, sebagai buah-buahan.






Daftar Pustaka
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep dkk. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermathophyta).  Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anonim.2010. Spermatphyta. http://dnabio71angiospermae.blogspot.com (diakses 19 April 2014).
























Penilaian Teman minggu 3
Nama
Kerjasama
Kedisiplinan
keterampilan
Keaktifan
Fatihatul Qolbi




Intan Anugrah R




Tri A
Urelia




Yuliani




Yuni Asriani




Nendah Taufiq. M





Tidak ada komentar:

Posting Komentar