LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
“MAGNOLIOPHYTA”
(SUBCLASSIS ROSIDAE)

Disusun Oleh
Nama :
Deden
Apriandi
NIM :
1413163062
Kelas/ Semester :
Biologi- A/ IV
Kelompok : 3 (Tiga)
Asisten
Praktikum : - Ali Nurdin
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI IPA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS ROSIDAE)
A. Tujuan
1) Menemukan ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya subcasis Rosidae
2) Menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang
termasuk pada family-family yang ada dalam Subclassis Rosidae
B. Dasat Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang alat
perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya bunga mempunyai
perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota (korolla).Alat
reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah satu atau banyak
sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum), putik ada yang hanya tersusun dari satu daun
buah (karpel ) tetapi ada juga yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin
hanya terbentuk dari satu karpel atau beberapa karpel yang bersatu biji
terdapat di dalam ovarium.Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas
yaitu magnoliopsida (dicotiledonae ) dan liliopsida (monokotiledonae).
Magnoliopsida mempunyai 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species
sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo , 65 familia, kurang lebih 50.000
species.
Kelas magnoliopsida
(dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan herba adanya kambium membuat
anggota – anggota kelas magnoliiopsida mengalami mengalami pertumbuhan sekunder
pada batang dan akarnya. Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar . daun
dengan venasi menjala berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai
tangkai dan helain daun yang melebar . bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4,
dan jarang kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3
dan 4 kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu :
Magnoliidae, Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae , Asteriade.
Classis Magnoliopsida
terdiri atas enam subclassis terpilih. Adapun yang dibahas dalam praktikum ini
hanya 1 dari keenam subclassis tersebut adalah sebagai berikut:
1) Subclassis Rosidae
Subkelas Rosidae terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar
58.000 spesies. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari angiospermae dalam
hal jumlah familia dan jumlah spesiesnya. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales,
Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales,
Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetastrales, Euphorniales, Rhamnales,
Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales., dan Apiales. Rosidae mempunyai
karakteristik stamen tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang
dengan plasenta parietal, ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa
lokus yang hanya memiliki 1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal,
jarang juga sympetal, beberapa familinya diantaranya:
·
Familia Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun umumnya
tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri banyak,
uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk.
Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi.
Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap
lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus),
milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing
terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp
(terdiri dari 3 loksi) dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperma.
Contoh: Ricinus communis (Jarak).
·
Familia Rosaceae
Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal, majemuk,
berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri banyak dan
periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah dan petal tampak
menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak melengkung ke dalam pada waktu
kuncup. Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau adnatus
pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu stilus atau lebih.
Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan eendosperma sedikit atu tanpa
endosperma. Contohnya : Rosa hybrida (Ros)
·
Familia Rutaceae
Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang berisi
minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau berseling,
seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri banyak,. Sepal dan tepal
masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah, bebas dan konatus, dengan dua sampai
banyak ovula, stilus bebes atau konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp.
Biji dapat mengandung endosperma. Contoh: Citrus aurantifolia (jeruk
nipis)
·
Familia Fabaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, herba. Daunnya tunggal
atau majemuk; tersebar atau bergantian. Bunganya majemuk atau tunggal,
zygomorp, sering ada braktea, sepal 5, lepas bersatu, petal 5 lepas berbentuk
kupu-kupu, lepas (1 vaxilum, 2 ala, dan 2 carina); stamen 10 monodelphus atau
diadelphus, pistil 1, ovarium superum, karpel 1, apokarp, beruang 1, plasenta
marginalis. Buahnya legumen (polongan). Contohnya; Arachis
hipogaea (kacang tanah)
·
Familia Myrtaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon, kulit batang mudah
terkelupas. Daunnya tunggal, tampa stipula, tersebar, berhadapan atau
bergantian. Bunganya kebannyakn tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung sepal
meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak,
filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1-banyak, ovarium inferum, plasenta
aksilar atau sentralis. Buah tunggal, bacca, drupa atau nux. Contohnya :Psidium
guajava (jambu batu)
·
Familia Anacardiaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Daun tunggal atau
mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk, biseksual atau uniseksual, pentamer, stamen
5-10, sering terdapat staminodium, terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen,
ovarium superum atau semiinferum dengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2
ovul tiap ruang. Buah tunggal, drupa. Contoh :Manggifera indica (mangga)
·
Familia Caesalpinaceae
Tumbuhan yang memiliki ciri-ciri habitus perdu, pohon. Caesalpinia
berbatang simpodium dengan daun umumnya majemuk menyirip (majemuk pinnatus),
atau menyirip ganda (majemuk bipinnatus), jarang sekali ditemukan tunggal atau
beranak daun satu. Bunga nya majemuk tak terbatas (Racemosa), dengan bunga
tersusun dalam tandan. Memiliki 5 daun kelopak (sepal), dengan 5 daun mahkota
(petal) yang bebas yang artinya tidak ada yang berlekatan (dapat pula ditemukan
jumlah daun mahkota (petal) kurang dari 5). Benang sari (stamen) kurang lebih
berjumlah 10, bisanya bebas atau berlekatan, putik (pistillum) dengan satu daun
buah (carpel). Buahnya berupa buah polong yang jika masak akan kering kemudian
pecah. Buahnya juga dapat berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap.
Biji dengan endoperm yang tipis atau tanpa adanya endosperm, lembaga besar.
Contoh: Caesal pulcherima (kembang merak)
·
Familia mimmosaceae
Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak
berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama
jumlahnya dan bebas satu sama lain, Benang sari 2 x lipat jumlah
daun mahkota, atau banyak, Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk
tongkol yang seringkali tanpak seperti satu bunga saja. Contoh: Mimosa
pudica (putri malu)
C. Alat dan Bahan
Alat :
·
Lup
·
Sillet / Cutter
·
Alat tulis
Bahan :
·
Family Fabaceae : Erythirina vuriegata (Dadap).
·
Family Cesalpiniaceae : Delonix Regia (Plamboyan).
·
Family Mytraceae : Psidium guadjava (Jambu batu), Syzigium
aqueum (Jambu air).
·
Family Euforbiaceae : Euforbia sp (kembang eforbia), Jarak (Ricinus
communis).
·
Family Rosaceae : Mawar (Rosa hybrida).
·
Family Anardiaceae : Mangifera Indica (mangga).
·
Family Litraceae : Punica granatum (Delima)
·
Family Oxalidaceae : Averrhoa Carambola ( Belimbing)
D. Langkah Kerja
1.
Diamati setiap spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola
percabangan, dan bentuk / segi penampang melintangnya.
2.
Diamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan
tepian daunnya.
3.
Diamati dan dibandingkan bunganya, yaitu: komposisi, jenis karangan
bunga, dan simetri bunganya.
4.
Diamati perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu : Corolla, Calyx,
perogonium, Stamen dan pisitilim.
5.
Digambar bagian-bagian tumbuhannya yaitu : percabangan tumbuhan,
perhatikan pula letak stipulanya, penampangmemanjang bunga, stamen dan psitilum,
serta diberi nam bagian-bagian tumbuhan tersebut.
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan kali ini yaitu bertujuan untuk menemukan ciri khusus spesimen
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Rosidae
serat untuk menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk famili-family
yang ada dalam subclassis Rosidae. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan
pengamatan pada tumbuhan dari famili Anacardiaceae yaitu pohon mangga (Mangifera
Indica) pengamatan yang dilakukan pada phon mangga ini dilakukan langsung (mengamati
pohonny), klasifikasi dari mangifera indica atau lebih dikenal dengan
sebutan pohon magga ini adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Manggifera
Spesies : Manggifera indica (mangga)
Manggifera indica (mangga) ini adalah Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40
anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Genus
Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah yang enak ada 16
species. Mangga yang kita makan sehari-hari (Anonim. 2010).
Manggifera indica (mangga) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Sapindales family
Anacardiaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon pola percabangan simpodial,
bentuk penampangnya bulat, kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak
celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun, jenis daun majemuk, duduk
daun tersebar (alternatus), bentuk daun lanset (lanceolate), ujung daun runcing
(accutus), pangkal daunnya tumpul (obtuse), pertulangan mennyirip
(pinnatus), tepi daun bergelombang (undulatus), bunga majemuk, Perbungannya simosa, simetri
bunganya aktinomorf, Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai
1000-6000. Jumlah benang sari ada 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua
sedangkan yang lainnya steril. Warna kepala putik kemerah-merahan dan akan
berubah warnenya menjadi ungu p[ada waktu kepala sari membuka untuk memberi
kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik.
Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron, merupakan
tumbuhan berumah
satu (monoecious). Daun mangga ini ternyata mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia selain itu buah mangga banyak digemari oleh orang-orang kerena rasanya
yang manis, bahkan bisa juga dijadikan bahn makanan atau pembuatan sirop.
Praktikum atau pengamatan selanjutnya
dilakukan pada bunga mawar yang berasal dari Family Rosaceae, klasifikasinya
yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo :
Rosales
Famili :
Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa
hybrida
Rosa hybrida atau lebih dikenal dengan sebutan bunga mawar atau bunga ros
merupakan salah satu tumbuhan berbunga tumbuhan saka, tergolong dalam kumpulan Angiospermae. Bunga Mawar adalah satu bunga baru
bagi bangsa Melayu dan merupakan satu kebudayaan asing yang baru bertapak di
dunia Melayu.bunga mawar mempunyai bau harum,biasanya mawar
kampung (damask rose)mempunyai bau yang paling kuat.Dalam kebudayaan
barat, dan kini dalam kebudayaan Melayu, bunga Mawar melambangkan bunga cinta (Anonim.
2010).
Rosa hybrida (Bunga Ros) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Rosales
family Rosaceae. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan spesies ini
memiliki habitus berupa perdu, dengan percabangan simpodial, dan bentuk
segi penampangngnya bulat berduri, daun dengan jenis daun
majemuk (folium compositum), dengan filotaksis berhadapan (opposite) memiliki
daun dengan bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), dengan pertulangan
daun menyirip (pinnatus) Tepi daun bergerigi
(serrate) yaitu torehan tajam sedangkan tonjolan tumpul, dengan pangkal
daun jantung (cordatus), serta untuk ujung daun bunga ini
adalah meruncing (accuminatus), memiliki satu bunga yang
terletak terminalis atau terletak pada ujung batang. Karangan bunga
atau perbungaan adalah rasemosa berssimetri aktimorf. Memiliki
mahkota (corolla) sebanyak 21 buah berwarna merah dengan susunannya yang
saling menumpuk. Dan memiliki kelopak (calix) dengan jumlah 5 buah dengan
susunan terpisah satu sama lainnya atau bisa di bilang seperti bintang dan
memiliki warna hijau. Untuk alat reproduksinya memiliki benang sari dan
putik dengan jumlah yang banyak pada satu tumbuhan sehingga bisa
disebut dioesius atau berumah dua yang menjadi bagian tambahan
pada tumbuhan ini adalah adanya imergen (duri).(Tjitrosoepomo. 2009: 189).
Manfaat tanaman ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias atau banyak pula
orang yang memanfaatkan aromanya untuk dibuat campuran pada minyak wangi
ataupun softener.
Berdasrkan praktikum yang telah dilakukan pengamatan pada Family
Euforbiaceae yaitu pada tanaman jarak (Ricinus Communis) dan Euforbia
sp, adapun klasifikasi dari tanaman jarak tersebut yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :Euforbiales
Famili :Euforbiaceae
Genus :Ricinus
Spesies : Ricinus
communis
Ricinus communis (Jarak) merupakan tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa
terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga
dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu,
memiliki daun tunggal menjari antara 7-9, berdiameter 10-40 cm (Anonim. 2010).
Ricinus communis (Jarak) adalah salah satu contoh spesies dari ordo Euforbiales
family Euforbiaceae. Spesies ini memiliki habitus perdu, pola percabangan
simpodial, bentuk penampangnya bulat, batang berbentuk bulat licin, berongga,
berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan
hijau bersemburat merah. Daun jarak merupakan jenis daun tunggal,
bentuk daun beitoideus, letak daun tersebar, dengan pertulangan menjari,
tepinya bercanggap menjari, ujung daun runcing (acutus), dengan pangkal daunnya
seperti panah. Bunganya kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali
monoecius, yang tersusun sebagai bunga majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam
satu atau dua seri, atau dapat juga mereduksi. Stamen satu sampai banyak.
Ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi
menggantung (pendulus) dan menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup
oleh karunkula, stilus berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah
bervariasi ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan
3 atau 6 biji yang memiliki endosperma. (Tjitrosoepomo. 2009:190).
Beberapa manfaat dari tanaman jarak yaitau: Getah Tanaman Jarak ini
mengandung flavonoid dan saponin serta kandungan jatrophie yang bersifat
antijamur. Pada bagian daun jarak juga ditemukan senyawa kaemfesterol,
sitosterol, stigmasterol, amirin dan teraksrol. Sedangkan pada biji
tanaman jarak ( Jatropha curcas L.) telah ditemukan kandungan β-glukanase
yang memiliki aktivitas antifungi, toksalbumin dan curcin yang tidak
hanya memiliki aktivitas sebagai antifungi, tetapi kandungan kimia ini juga
bermanfaat sebagai antikanker. Ampas dari Biji Jarak yang sudah diperas
minyaknya mengandung nitrogen, fosfat dan kalium. Kulit Batang Jarak Pagar
mengandung tanin, malam, resin dan saponin.
Spesies yang diamati selanjutnya yang juga berasal dari Family
Euforbiaceae yaitu tanaman Euforbia sp, klasifikasinya yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Malpighiales
Famili :
Euforbiaceae
Genus : Euforbia
Spesies : Euforbia
Milii
Euphorbia adalah tanaman yang berasal dari daerah Madagaskar yang
beriklim tropis. Selanjutnya menyebar ke asia dan afrika. Di beberapa daerah
tertentu, masyarakatnya mengenal tanaman ini yang diyakini sebagai tanaman pembawa
keberuntungan dan rejeki. Euphorbia adalah tanaman dengan batang berduri dan
bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga.
Sebagian dari jenis euphorbia tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang
tumbuh tinggi dan besar.
Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal
juga sebagai bunga delapan dewa.Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika
tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang
bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri
yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan
tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga
yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati.Euphorbia juga ada yang berupa
species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil
persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia
juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya
cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan
mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping.
Euphorbia ini memiliki batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang
menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia
tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar.
Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga
sebagai bunga delapan dewa. Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika
tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang
bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri
yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan
tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga
yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati. Euphorbia juga ada yang
berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil
persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia
juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya
cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan
mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping.
Euphorbia milii dapat tumbuh pada kisaran temperatur 4-40° Celsius.
dihabitat aslinya, tanaman ini tumbuh dilahan terbuka (full sun) dan cukup
toleran berada dilokasi sedikit ternaung (part shade location). Namun, tanaman
ini relatif tidak tahan jika ditempatkan dalam ruangan. Meskipun toleran terhadap
kondisi ternaung, tapi pertumbuhan Euphorbia akan lebih optimal bila ditanam
dilahan terbuka. Kondisi ternaung akan memengaruhi pertumbuhan tanaman terutama
pertumbuhan tunas aksilar dan pembungaan. Pada kondisi ternaung, kecepatan
tumbuh vegetatifnya relatif cepat, tetapi tunas yang terbentuk lebih sedikit
dan lemas. Euphorbia milii menyukai mikroklimat yang kering (Rh 70 %) dan
membutuhkan media tanam yang lebih lembab dibandingkan dengan jenis euphorbia
lainnya. Pada kelembapan rendah,tajuk tanaman dapat tumbuh dengan baik bila
disertai dengan penyiraman yang memadai. Sementara itu, kelembapan udara yang
terlalu tinggi akan menurunkan aktivitas metabolisme tanaman, sehingga tanaman
peka terhadap serangan penyaki. Namun, Euphorbia Milii masih bisa ditanam
didataran tinggi asal pencahayaannya cukup dan curah hujan rendah.
Euphorbia milii selain digunakan sebagai tanaman hias, juga berkhasiat
sebagai obat. Obat yang dibuat dari Euphorbia milii diantaranya yaitu: Pendarahan
rahim denagn cra bunga sebanyak 10-15 kuntum direbus dengan 50 gram daging sapi
tanpa lemak. Kudapan itu bisa dimakan sebagai sup.Hepatitis dengan cara: Pucuk
batang yang masih segar (9-15 g), diiris tipis dan direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Air rebusan tersebut bisa diminum dengan madu. Luka
baker denagan cara daun dan batang direbus dengan air sampai mendidih, setelah
dingin digunakan sebagai pengompres. Bisul dengan cara batang diiris tipis dan
dibakar dan ditempelkan pada bisul.
Pengamatan pada family Myrtaceae dilakukan pada jambu batu (Psidium
Guadjava) dan jambu air atau Syzigium aqueum.
Klasifikasi dari jambu batu atau psidium guadjava yaitu:
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus : Psidum
Spesies : Psidum
guava
Psidium guajava (jambu batu)) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan
jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke
Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan
daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu
dikenal mengandung banyak vitamin C. Jambu dapat diperbanyak dengan biji.
(Anonim. 2010).
Psidium guajava adalah salah satu contoh spesies dari ordo Myrtales family Myrtaceae.
Spesies ini memiliki habitus pohon dengan pola percabangan simpodial serta segi
penampang batangnya bulat, kulit batang mudah terkelupas, Daunnya pinnatus,
tanpa stipula, letak daun berhadapan atau bergantian (opposite), bentuk
daunnya bulat telur lonjong (ovate), ujungnya runcing (accutus), dengan pangkal
daunnya membundar (rounded), bagian tepi daun bergelombang (undulatus) dan
memiliki pertulangan menyirip, Bunganya tunggal, sepal 4-5, bersatu, tabung
sepal meliputi ovarium, petal 5, lepas, cepat jatuh, imbrikatus, stamen banyak,
filamen sering berwarna, pistil 1, beruang 1, ovarium inferum, plasenta
aksilar. Buah tunggal bacca. Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat
tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga
dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue
selain itu jambu biji ini pun banyak digemari oleh orang karena rasanya yang
enak dan kaya akan kandungan vitaminnya, selain untuk penyembuhan demam
berdarah daunnya juga berfungsi sebagai obat diare.
Spesies yang juga dari Family Myrtaceae yan juga diamati yaitu jambu air
atau nama ilmiahnya yaitu Syzigium aqueum, klasifikasinya yaitu:
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzigium
Spesies : Syzigium aqueum
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan habitusnya pohon, batang jelas terlihat,
berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat
kehitaman, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh
cabang condong keatas dan ada pula yang mendatar.
Jenis daun pada pohon jambu air ini yaitu daun tunggal tidak lengkap
karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina),
lazimnya disebut daun bertangkai. Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai
0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x 2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip,
ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tampak jelas,
dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti perkamen
(perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi rata.Ujung daun membentuk sudut
tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut melainkan berlekuk.
Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya.
Senyawa yang terkandung di dalam buah jambu air itu adalah protein,
karbohidrat, kalsium, Fe atau zat besi, magnesium, potassium, zinc, copper,
asam sitrat, fosfor, serat, vitamin C juga vitamin A, niacin, riboflavin,
thiamin dan masih banyak lagi lainnya. Beragam kandungan jambu air ini yang
membuat manfaatnya cukup kompleks juga bagi tubuh manusia diantaranya kandungan
vitamin C dalam buah jambu air berperan penting untuk memperbaiki jaringan
sel-sel tubuh yang rusak khususnya sebagai perawatan kulit, menjadikan kulit
tampak lebih segar dan peredaran darah lancar (Anonim, 2010).
Spesies yang diamati selanjutnya yaitu dari Family Cesalpinaceae yaitu
plamboyan (Delonix Regia), klasifikasinya yaitu:
Kingdom :Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Delonix regia atau plamboyan merupakan tanaman semak famili Malvaceae yang berasal
dari Asia Timur dan banyak
ditanam sebagai tanaman hias di daerahtropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna
merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagaikultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda
(daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah
tua atau merah jambu. (Anonim. 2010).
Delonix regia atau
plamboyan adalah salah satu
contoh spesies dari ordo Fabales family Caesalpiniaceae. Spesies ini memiliki
habitus perdu pola percabangan simpodial, bentuk penampangnya bulat
silindris, memiliki daun daun majemuk menyirip tnggal (pinnatus)
dengan letak filotaksisnya berhadapan (oposite), bentuk
daun lanset terbalik(oblanceolate). memiliki pertulangan daun
menyirip (pinnate) tepi daunnya rata (entire), dengan ujung
daun terbelah dengan pangkal daun tumpul, memiliki
bunga majemuk simetri bunga yang zygomorf, dengan perbungaan simosa, letak
bunganya adalah pada ujung batang atau flos terminalis. Flos terminalis adalah
bunga yang terdapat pada ujung batang tumbuhan terdapat perhiasan bunga yaitu
memiliki mahkota (corolla) lima buah dan kelopak (calix) juga
sebanyak lima buah berwarna orange banyak terdapat Stamen pada
bunga ini, yaitu ada 10 benang sari sembilan buah bersatu, dan satu buah lepas
atau diadelpus, yaitu bersatu dalam dua ikatan yang jumlahnya tidak
sebanding. Bunga ini memiliki putik satu buah dan distribusi seks pada tumbuhan
ini yaitu dengan cara monoesius, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada
satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. (Gembong
Tjitrosoepomo. 2010),\.
Spesies selanjutnya
yang diamati yaitu pohon delima, klasifikasinya adalah:
Kingdom :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Kelas :Magnoliopsida
Sub
Kelas :Rosidae
Ordo :Myrtales
Famili :Punicaceae
Famili :Punicaceae
Genus :Punica
Spesies : Punica granatum
Spesies : Punica granatum
Bentuk
pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5 m. Batang berkayu, ranting
bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika
masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek,
letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip,
ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 1–9
cm, lebar 0,5–2,5 cm, warnanya hijau.
Bunga
tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang
paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih,
atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, bentuknya bulat dengan
diameter 5–12 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih,
cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang
agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat
panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya
merah, merah jambu, atau putih.
Manfaat
delima tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti dalam bentuk sari
buah atau bisa juga memakan bijinya, sirup, pasta atau konsentrat delima.
Secara tradisional, buah delima biasa digunakan untuk membersihkan kulit dan
mengurangi peradangan pada kulit. Jus buah delima juga bisa mengurangi derita radang
tenggorokan. Menurut penelitian yang dilakukan olehAmerican Journal of
Clinical Nutrition, buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah
oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh selain itu khasiat buah delima
bagi kesehatan antara lain dapat untuk penyakit-penyakit seperti: gangguan
perut, gangguan jantung,kanker, perawatan gigi, rematik, kurang darah dan diabetes.
Spesies
yang diamati selanjutnya yaitu dada atau nam ilmiahny yaitu Erythrina
vuriegata, yang klasifikasinya yaitu:
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Bangsa
: Phaseoleae
Genus
: Erythrina
Spesises : Erythrina variegata.
Dadap
menyebar secara alami di pantai, dan daerah-daerah dibelakangnya terutama di
dekat muara-muara sungai. Secara morfologi pohonny aberukuran sedang termasuk
perdu, daunnya majemuk beranak daun tiga, porus daun dengan tangkai panjang
10-40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga hingga bentuk belah
ketupat, dengan ujung daun tumpul, bunga-bunganya tersusun dalam tandan,
berbentuk kerucut, disamping atau di ujung ranting yang gundul. Mahkota
berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-8 × 8 cm, berkuku
pendek, tidak bergaris putih.
Daun-daun dadap
yang muda dapat digunakan sebagai sayuran. Daun-daun ini berkhasiat
membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya
untuk melancarkan haid. Cairan sari daun yang dicampur madu diminum untuk mengobati cacingan; sari daun
dadap yang dicampur minyak jarak (kasteroli) digunakan untuk menyembuhkan disentri. Daun dadap
yang dipanaskan digunakan sebagai tapal untuk meringankan rematik. Pepagan (kulit
batang) dadap memiliki khasiat sebagai pencahar, peluruh kencing dan pengencer
dahak.
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan spesies terakhir yang diamati yaitu pohon belimbing,
klasifikasinya adalah:
Kingdom : Plantae
Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :Geraniales
Famili :Oxalidaceae (suku
belimbing-belimbingan)
Genus :Averrhoa
Spesies :Averrhoa carambola
Belimbing Manis (Averrhoa
carambola) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus),
berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua.
Percabangan dikotom, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang
mendatar.
Daun
(folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Pada
suatu daun majemuk terdiri atas beberapa bagian yaitu:
·
Tangkai anak daun (petiololus),
dan
·
Anak daun (foliolum).
Daun majemuk beranak daun 9, bertangkai panjang, warna hijau muda, bentuk bulat
telur, panjang daun 3-8,5 cm, lebar daun 2-4 cm, helaian daun tipis tegar
seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), ujung
meruncing (acuminatus), pangkal membulat, tepi rata, susunan pertulangan
menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan
bawah licin mengkilat.
Daun pada Averrhoa
carambola, merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki ibu tangkai
daun, tangkai anak daun dan anak daun. Buah ini memiliki banyak sari
(air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Rosaceae (Rosa hybrida) memiliki ciri kebanyakan periginus dengan
hypanthium bernektar. Sepal dan petal (warna mencolok) imbrikatus yaitu
susunannya mirip seperti genteng (3-) 5 (-10).
2. Myrtaceae (Psidium guajava): Petal 5 imbrikatus, lepas dan mudah
jatuh. Kulit batang mudah terkelupas, (Syzygium aqueum) habitusnya pohon, batang jelas terlihat,
berkayu (lignosus), silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat
kehitaman, percabangan simpodial.
3. Euphorbiaceae (Ricinus communis): Bunga uniseksualis yaitu bunga
jantan berada di bawah bunga betina (satu tempat), stigma bercabang 3, bergetah
putih, (Euphorbia mlilii) memiliki ciri-ciri batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak
daun berupa gerombol bunga.
4. Anacardiaceae (Manggifera indica): Terdapat diskus bentuk cincin
dekat stamen, yaitu pada mangga.
5. Fabaceae (Delonix regio) memiliki habitus perdu pola percabangan
simpodial, memiliki bunga majemuk simetri bunga yang zygomorf, dengan
perbungaan simosa, letak bunganya adalah pada ujung batang atau flos
terminalis, (Erythrina variegata.) anak
daun bundar telur terbalik, segitiga hingga bentuk belah ketupat, dengan ujung
daun tumpul, bunga-bunganya tersusun dalam tandan, berbentuk kerucut, disamping
atau di ujung ranting yang gundul. Mahkota
6. Punicaceae (Punica granatum) bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 2–5
m, batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada
ketiak daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun
tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok
7. Oxalidaceae (Averrhoa carambola) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus),
berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua daun
(folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Rosidae!
2. Jelaskan kekhasan dari tumbuhan yang termasuk kedalam Fabaceae, Mimosaceae,
dan Cesalpinaceae!
3. Jelaskan kekhasan dari Sauropus androginus dilihat dari daun dan
bunganya!
4. Tuliskan salah satu spesies dari subclassis Rosidae yang berperan penting
dalam pembuatan biodesel!
5. Jelaskan salah satu Family dari subclassis Rosidae yang mempunyai peran
penting dalam hubungannya dengan pertanian!
Jawaban
1. Stamennya
tersusun sentripetal jarang sentrifugal, bunga jarang dengan plasenta parietal,
ovarium majemuk, tetapi sering dengan 2 atau beberapa lokus yang hanya memiliki
1 atau 2 ovul, bunga polypetal atau sering apetal, jarang juga sympetal.
2.
Mimosaceae: Perbungaan kapitulum yaitu bagian dasar bunga seperti kepala buah
polongan atau legumen. Caesalpiniaceae : Petal 5 atau kurang tidak sama
besar dan lepas, stamen 10 yaitu 2 kali lipat dari jumlah sepal, Fabaceae :
Petal berjumlah 5 berbentuk kupu-kupu (1 vexilum, 2 ala dan 2 carina) buah
polongan atau legumen.
3. Kekhasannya yaitu daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai enam cm, bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan
berbunga sepanjang tahun.
4.
pohon saga (Adenanthera
pavonina)
5. Mindi Melia azedarach dapat
digunakan untuk pestisida nabati, untuk mengusir atau penolak hama, menghambat
hama untuk bertelur, insektisida, dan menghambat perkembangan cendawan Mindi
juga mengandung racun kontak dan racun perut bagi serangga sasaran sehingga
tanaman ini sanagt berperan penting dalam hubungannya dengan pertanian.
Daftar Pustaka
Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep dkk. 2014. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae.
Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan
(Spermathophyta). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar